SuaraJogja.id - Indonesia telah resmi dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Pencabutan tersebut telah diumumkan FIFA pada Rabu (30/3/2023) malam WIB kemarin.
Dibalik pembatalan tersebut, ada sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyampaikan sikapnya menolak menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Padahal diketahui Ganjar sendiri menjadi sosok yang kerap disebut bakal menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang. Apalagi dari berbagai survei sejauh ini, namanya masih cukup sering berada di paling atas.
Lalu, bagaimana elektabilitas Ganjar usai pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia ini jelang 2024 mendatang? Apakah kondisi ini kemudian dapat dimanfaatkan oleh sosok-sosok bakal calon presiden (capres) lain seperti Anies Baswedan hingga Prabowo Subianto?
Pasalnya tiga nama itu yang diketahui terus menempati posisi tiga teratas dalam berbagai survei.
Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati menuturkan tidak serta merta sikap Ganjar tersebut akan menurunkan elektabilitasnya. Apalagi kemudian berpengaruh besar kepada sosok lain seperti Anies dan Prabowo.
"Sekarang kita lihat profilnya Pak Prabowo itu seperti apa dan kita bisa bayangkan dalam situasi pro kontra ini sikap Pak Prabowo seperti apa," ujar Mada dihubungi awak media, Kamis (30/3/2023).
Menurut Mada, sikap Prabowo tidak akan banyak berbeda dengan Ganjar. Mengingat Prabowo sendiri sudah cukup sering mengutip dan bahkan menyakinkan bahwa beliau berusaha untuk mengamalkan ajaran-ajaran dari Bung Karno.
"Anies Baswedan sama, Anies Baswedan kalau soal Israel mosok mau toleran. Jadi menurut saya tidak akan turun (elektabilitas Ganjar) dan berpindah," tuturnya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Kecewa Timnas Indonesia Gagal Ikut Piala Dunia U-20
Jika pun nantinya benar suara kepada Ganjar turun. Namun bukan berpindah kepada yang lain tetapi lebih cenderung kemungkinan menjadi golput.
"Tapi mungkin ada kemungkinan turun dan akan menjadi golput, pemilih Ganjar," imbuhnya.
Kendati demikian tetap harus dilihat pula pemilih mana yang akan melakukan hal tersebut. Sebab ada dua tipe pemilih yakni yang ideologis dan pragmatis.
"Kalau yang golput mungkin yang pragmatis, kalau yang ideologis dengan penjelasan yang baik, makanya kita nanti akan lihat sejauh mana respon dari seorang Ganjar Pranowo, itu nanti pasti akan lebih mudah diyakinkan kalau sifat pemilihnya adalah yang idealis," terangnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi