SuaraJogja.id - Capaian vaksinasi keempat atau booster kedua di DIY selama bulan Ramadan mengalami penurunan drastis.
Hal ini disebabkan minat masyarakat untuk mengakses vaksinasi sangat rendah.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), capaian vaksin booster kedua di DIY baru mencapai 3,59 persen atau hanya 92.260 jiwa. Padahal target booster kedua mencapai 3,2 juta sasaran.
"[Minat booster kedua] menurun, mungkin podo wedi dicoblos poso-poso (pada takut disuntik waktu puasa)," ungkap Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi COVID-19 DIY, Sumadi, dikutip Sabtu (1/4/2023).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Melandi, Ahli Sarankan Masyarakat Tetap Vaksin Booster 2 Untuk Mudik, Kenapa?
Menurut Sumadi, pada hari normal di Kota Yogyakarta, rata-rata setiap harinya ada sekitar 400 warga yang memanfaatkan layanan vaksinasi COVID-19. Namun di bulan Ramadan ini hanya segelintir orang tiap harinya atau bahkan tak ada sama sekali yang vaksin.
Satu hari tak lebih dari dua permintaan vaksinasi di Kota Yogyakarta. Hal ini terjadi karena booster kedua juga bukan merupakan kewajiban untuk syarat perjalanan.
"Per hari itu dulu ya rata-rata 400-an dosis, sekarang kelihatannya enggak ada yang minta, satu dua saja," ujarnya.
Minimnya minat booster ini, lanjut Sumadi akhirnya membuat ketersediaan vaksin di daerah juga minim. Sebab pemerintah pusat menyalurkan vaksin berdasarkan kebutuhan atau minat vaksin warga setempat.
Saat ini stok vaksin Covid-19 di DIY semakin menipis. Namun Sumadi memastikan bahwa layanan vaksinasi tetap berjalan di tengah keterbatasan stok.
"Vaksin nunggu drop-dropan vaksin. Pokoknya kita logistiknya menipis sekali," ungkapnya.
Sumadi menambahkan, masyarakat yang ingin mengakses vaksin dapat menuju fasilitas pelayanan kesehatan yang membuka pelayanan vaksinasi. Namun dinas kesehatan tidak bisa melayani booster kedua dalam jumlah besar karena ketiadaan stok vaksin.
"Ya tidak kosong banget, tidak bisa untuk semua. Kalau ada yang membutuhkan masih bisa dilayani, tapi untuk geden-geden [vaksinasi massal] enggak bisa," paparnya.
Sementara Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes DIY Setyarini Hestu Lestari mengungkapkan, saat ini tersedia sekitar 7.600 dosis vaksin di DIY. Jumlah itu terdiri dari vaksin merk Pfizer sebanyak 126 dosis, Indovac 766 dosis, dan vaksin jenis Zifivax sebanyak 6.799 dosis.
Namun pihak belum bisa merinci capaian vaksinasi COVID-19 di DIY secara umum. Hal ini karena adanya perbaikan aplikasi PCare sebagai sistem informasi satu data vaksinasi Covid-19
"PCarenya belum diperbaiki. Jadi penghitungan belum bisa," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Kapan Ramadhan 2025? Simak Perkiraan Tanggal dan Fakta Menariknya!
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
-
Warisan 'Nama' Moerdiono Buat Iqbal Ramdhan, Sederhana tapi Punya Makna Besar
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi