SuaraJogja.id - Upaya menyentuh masyarakat marjinal dan ekonomi menengah ke bawah dalam pembangunan tempat tinggal hingga ruang publik, Arsitektur UGM hadir untuk memberikan solusi.
Hal itu ditunjukkan dengan sejumlah sayembara dan pameran Wiswakharman Expo yang bertajuk "Architecture for Underprivileged" yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada 12-14 Mei 2023.
Mahasiswa UGM di event besar yang juga dikenal dengan WEX ini mengangkat isu terkait pemenuhan kebutuhan dan kelayakan spasial masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Tak hanya itu event ini juga membantah terhadap citra publik bahwa desain arsitektur hanya untuk kalangan berada.
Wiswakharman 2023 juga membuka sayembara internasional dengan tema "Communal Space for Social Rise". Panitia mengambil Kampung Jogoyudan, sebuah pemukiman padat pendudukan yang memiliki ruang publik untuk disulap menjadi ruang komunal yang berkelanjutan dengan memadukan lingkungan dan alam.
Ketua Panitia, M Rico Ivanda menjelaskan bahwa sayembara ini dilakukan dua tahap penjurian. Pertama preliminary judging yang digelar pada 3 Mei 2023 secara daring.
"Total ada 103 tim yang ikut. Tahap kedua yakni final judging digelar di TBY pada 12 Mei. Dan juara pertama adalah tim yang membuat Jogoyudan Eco Hub," ujar Rico dalam rilisnya, dikutip Senin (22/5/2023).
Kegiatan yang berjalan selama dua hari ini juga menghadirkan diskusi publik berupa talkshow. Selanjutnya pameran arsitektur juga digelar di hari kedua.
Dalam diskusi publik bertema "Adequacy of Living Space", Wiswakharman juga menghadirkan pemateri Vin Varavarn yang juga sebagai pendiri Vin Varavarn Architects, serta Kamil Muhammad dari firma arsitektur Ppooolll.
"Diskusi juga bertujuan untuk mendapatkan solusi terhadap tantangan dan kendala yang pasti dihadapi saat melakukan atau membuat desain proyek bagi komunitas marginal," kata Rico.
Baca Juga: Masjid Al Osmani, Masjid Tertua di Medan Karya Arsitek Jerman
Pameran yang ditampilkan juga memiliki tujuan untuk memberikan pandangan terhadap permasalahan permukiman. Di mana dalam beberapa kasus hal itu masih terbatas dan perlu gebrakan baru untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas.
Sejumlah hasil desain dan maket yang dibuat oleh mahasiswa Arsitektur UGM dipamerkan. Terdapat top 5 karya sayembara internasional yang telah diikuti para peserta.
Selain itu ada 10 top karya Photo Competition serta karya Live Sketch Workshop. Kegiatan ini telah dihadiri sedikitnya mencapai 1.500 pengunjung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi