SuaraJogja.id - Indonesia dikhawatirkan mengalami kekurangan pangan pada beberapa tahun kedepan. Sebab populasi penduduk di Indonesia maupun di dunia terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada 2050 mendatang, diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai 9,5 Miliar orang. Dengan adanya penambahan populasi yang signifikan, kebutuhan pangan pun mencapai lebih dari 70 persen dibandingkan saat ini.
"Sementara perubahan iklim terjadi yang menyebabkan produktivutas tanaman pangan sangat terpengaruh pada tahun ini dan mendatang," papar Wakil Menteri (wamen) BUMN, Pahala Nugraha Mansury dalam Global Future Fellows (GFF) di Yogyakarta, Senin (22/05/2023).
Menurut Pahala, kondisi geopolitik yang tidak menentu, terutama perang Rusia vs Ukraina yang tidak berkesudahan semakin memperparah ketersediaan pangan di Indonesia. Belum lagi perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat serta negara-negara Eropa yang berpengaruh pada ketersediaan pangan dunia.
Baca Juga: Pastikan Ketersediaan Pangan Cukup, Irjen Kementan Kawal Panen Raya Padi di Kabupaten Cirebon
Sementara Indonesia saat ini masih masih bergantung impor bahan-bahan pangan dari berbagai negara. Sebut saja impor sapi yang mencapai 1,5 juta ekor tiap tahunnya.
"Belum lagi impor gula dan pupuk. Kebutuhan pupuk npk kita bisa sampai 7 juta per tahun, tapi kita baru bisa memproduksi hanya 3,5 juta per tahun. Sisanya harus impor," tandasnya.
Karenanya Kementerian BUMN mendorong kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah pangan yang serius tersebut. Diantaranya mengembangkan inovasi dan teknologi dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan.
"Perlu dilakukan integrasi sektor pangan dan energi untuk meningkatkan produktivitas pangan secara bersama-sama," ungkapnya.
Sementara Cazadira F Tamzil, Direktur Global Future Fellows mengungkapkan GFF adalah program fellowship jangka pendek inisiasi Pijar Foundation yang diikuti oleh pemimpin strategis dari sektor publik, swasta dan masyarakat untuk mewujudkan masa depan bersama yang berkelanjutan. GFF mengaktivasi pertukaran pengetahuan antar peserta serta mengkonsolidasikan hasil diskusi ke dalam white paper Rencana Aksi Bersama (Collaborative Action Plan).
Baca Juga: OMG Dorong Peran Kelompok Tani untuk Cegah Krisis Pangan
"Tahun ini kami membahas persoalan ketahanan pangan yang sangat penting untuk diwujudkan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Jepang di Ambang Kepunahan? Angka Kelahiran Terus Menukik Tajam
-
Populasi Usia Menurun, 49 Sekolah di Korea Selatan Tutup Tahun Ini
-
Populasi Sapi di Kota Pariaman Anjlok, Peternak Terhimpit Ekonomi?
-
Populasi China Turun Lagi, Krisis Demografi Makin Mengkhawatirkan
-
Jepang Krisis Bayi, Pemerintah Sediakan Insentif Rp588 Triliun Goda Pasutri Miliki Anak
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB