SuaraJogja.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilaporkan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Pelaporan ini dilakukan oleh Koalisi Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Yogyakarta terkait dengan masih hilangnya aktivis Wiji Thukul hingga sekarang.
Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta, Tri Wahyu mengatakan laporan ini dilayangkan didasarkan pada pernyataan Jokowi tepat 9 tahun lalu. Saat itu, Jokowi yang masih berstatus sebagai calon presiden (capres) Pilpres 2014 berjanji untuk mencari dan menemukan Wiji Thukul.
Untuk diketahui, Wiji Thukul hilang sekitar bulan Maret 1998, bertepatan dengan peningkatan operasi represif rezim Orde Baru untuk membersihkan aktivitas politik yang berlawanan dengan Orde Baru.
Hilangnya Wiji Thukul diduga tidak terlepas dari aktivitas-aktivitas politiknya karena bersamaan dengan hilangnya aktivis yang lain menjelang jatuhnya Orde Baru.
Baca Juga: Pajang Foto Wiji Thukul, Jefri Nichol Sentil Puan Maharani dan DPR
"Jadi kemudian sebenarnya ini bagian dari komitmen kami untuk memastikan agar Wali Kota Solo itu tidak tinggal diam atas janji palsu seorang politisi yang berjanji mau mencari dan menemukan warga Solo Wiji Tukhul ternyata tidak ditepati," kata Tri di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, Jumat (9/6/2023).
Pelaporan itu dikirim dalam bentuk surat menggunakan layanan pos express dari Kantor Pos Besar Yogyakarta. Dalam orasinya Koalisi Pegiat HAM menyinggung pernyataan Jokowi yang hanya menjadi angin lalu.
Walaupun Jokowi telah meneken Keppres No 17 tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu. Namun sampai saat ini di ujung periode kedua jabatannya sebagai presiden, Jokowi tak kunjung merealisasikan janjinya menemukan Wiji Thukul.
"Nihil [komitmen Jokowi soal Wiji Thukul] karena jelas kata-kata dia adalah mencari dan menemukan Wiji Thukul ya. Kita paham sekarang ada penyelesaian non yudisial ya misalnya dia membikin satu tim untuk penyelesaian non yudisisal untuk pelanggaran HAM berat dan lain-lain, tapi jelas janjinya adalah mencari dan menemukan wiji Thukul hidup atau meninggal," tuturnya.
Tri menyebut bahwa Jokowi sempat menyebut Wiji Thukul dan keluarganya sebagai teman-teman baiknya. Namun ia menilai pernyataan itu tak dibuktikan dalam pencarian Wiji Thukul sendiri.
Baca Juga: Profil Lengkap Sipon, Istri Wiji Thukul yang Telah Meninggal Dunia
"Padahal dia [Jokowi] nyebut 'Wiji Thukul adalah teman baik saya, mbak Sipon adalah teman baik saya, kemudian anak-anaknya teman baik saya', teman baik tapi sembilan tahun tidak dicari dan tidak ditemukan padahal hilang," tegasnya.
Dalam suratnya ini, pihaknya memang sengaja tak mencatumkan nama Gibran selaku wali kota Solo. Hal itu bertujuan agar laporan ini bisa ditindaklanjuti siapa pun yang nanti ke depan memimpin Kota Solo.
Pihaknya berharap Gibran yang menjabat sebagai wali kota Solo sekarang bisa responsif atas laporan ini. Sebab menurutnya sudah menjadi tugas wali kota Solo untuk melindungi warganya, termasuk Wiji Thukul.
"Wali kota Solo selama ini [Gibran], cukup responsif di media sosial atas beberapa isu baik yang serius atau pun non serius. Kami tunggu segera respon dari wali kota solo," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
MIMPI di Belantara Jambi: Mahasiswa Ubah Harapan Masyarakat Suku Anak Dalam
-
5 Rekomendasi HP Samsung Murah dengan Spesifikasi Gahar Terbaru Juni 2025
-
7 Moisturizer Terbaik Lembapkan Wajah Kuatkan Skin Barrier: Bye-bye Kulit Kusam!
-
4 Rekomendasi Skincare Mengandung Glycolic Acid, Manjur Atasi Flek Hitam Cegah Penuaan
-
Update Market Value Pemain Timnas Indonesia H-1 Lawan Jepang, Siapa Melonjak?
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?