SuaraJogja.id - Perjuangan Muhammad Badar Kurniawan warga Kutu Tegal, Sinduadi, Mlati, Sleman merawat sapi berjenis Angus berbuah manis. Pasalnya sapi yang telah dirawatnya selama tiga tahun itu menjadi salah satu pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dikurbankan pada Idul Adha 2023 mendatang.
Badar menceritakan, sapi yang ia beri nama Black Boss itu dibelinya dari seorang teman di Gunungkidul sekitar tahun silam. Saat itu sapinya masih dalam usia anakan atau pedet.
"Dapat dari teman di Gunungkidul. Tapi kemungkinan sapi ini asalnya dari Sragen. Saya dulu beli masih pedetan kurang lebih umur 6 bulan. Kemudian saya pelihara 3 tahun, kalau usia sekarang ya kurang lebih 3,5 tahun lah," ujar Badar kepada awak media, Kamis (22/6/2023).
Perawatan dan kasih sayang yang diberikan Badar sejak itu hingga sekarang pun sudah terlihat hasilnya. Ketika dulu masih pedet yang hanya berbobot sekitar 280 kilo saja tapi sekarang sudah mencapai 1.030 kilo atau 1 ton 30 kilo.
Ia menuturkan sebenarnya perawatan Black Boss sama seperti sapi pada umumnya. Pembelian makan dua kali sehari, dengan tambahan konsentrat, ampas tahu, kulit kedelai limbah tempe hingga silase.
"Kami pakai metodenya kering, jadi makan tersebut kami campur jadi satu langsung kami kasihkan. Kemudian untuk minumnya kami sediakan tersedia setiap saat," ucapnya.
Kendati tidak ada perlakuan khusus, kata Badar, memelihara sapi seberat 1 ton itu tidak semudah seperti sapi biasa. Ada tantangan yang lebih ketimbang saat memelihara sapi yang berbobot di bawah satu ton.
"Kesulitan pasti kita harus lebih teliti untuk perawatan kaki, karena pasti tumpuan utama sapi besar itu di kaki, kalau kakinya itu sudah gak kuat pasti tidak akan jadi, yang utama di pupunya [pahanya], secara berkala kalau ada waktu biasanya dibaluri jahe," terangnya.
Dibelinya Black Boss oleh Presiden Jokowi berawal saat seorang dokter hewan dari Poskeswan Sleman menawarkan sapinya untuk dijadikan sapi kurban presiden. Penawaran itu diberikan sekitar sebulan yang lalu tepatnya pada awal Mei.
Baca Juga: Bacaan Sholat Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha dan Amalan Sunnah Lainnya
"Jadi setelah lebaran itu mulai ditawari untuk jadi calon sapi presiden cuma ya baru istilahnya seleksi lah. Kepastian itu sekitar minggu lalu, kepastiannya itu karena sudah keluar uji labnya," paparnya
"Kemudian ditawari untuk diteruskan di pusat. Dilaporkan ke Sesneg. Setelah dilaporkan ke pusat itu selang satu dua hari, terus hubungi saya, sekitar minggu lalu. Deal di harga Rp107.500.000," imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang dia dapat, sapinya tersebut akan dikurbankan di daerah Tepus, Gunungkidul.
Diketahui Presiden Jokowi membeli dua ekor sapi milik peternak di Kabupaten Sleman untuk dijadikan sebagai hewan kurban pada Idul Adha 2023 mendatang. Dua ekor sapi yang dipilih tersebut berjenis Angus dan peranakan Ongole.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Heboh Mural One Piece di Pos Ronda Sleman jadi Sorotan: Pemuda Ungkap Keresahan Soal Negara
-
Ribuan Seniman "Serbu" Malioboro, Nusantara Menari Hipnotis Yogyakarta
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna