Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 11 Juli 2023 | 16:44 WIB
Antraks.(Suara.com)

Heru menambahkan, tidak ada penanganan khusus terhadap pasiwn tersebut kecuali dengan pemberian antibiotik. Dan setelah sepekan lebih dirawat di RSUD Wonosari, pasien tersebut kini kondisinya sudah stabil dan terus membaik. 

Namun dia mengakui pasien tersebut masih mengalami luka kulit melepuh seperti terbakar di satu titik yaitu di lengannya. Di samping itu masih ada gejala gangguan pencernaan karena pasien merasakan mual-mual.

"Itu hanya satu titik luka di kulit kayak terbakar,"tambahnya.

Heru mengatakan pasien tersebut memang sempat mengalami kesulitan untuk membuka mulutnya akibat mual yang dialami terlalu sering. Namun kondisi saat ini pasien tersebut sudah berangsur membaik tinggal menunggu luka tersebut mengering dan sembuh.

Baca Juga: Kasus Antraks di Gunungkidul, Sapi Sudah Dikubur, Disembelih, lalu Dimakan

Sampai saat ini, lanjut dia, hanya ada satu pasien antraks yang dirawat di RSUD Wonosari bahkan sejak awal kasus antrak mengemuka. Karena tiga orang pasien yang sebelumnya meninggal dirawat di rumah sakit swasta.

"Pasien tersebut masuk ke rumah sakit RSUD Wonosari sejak tanggal 4 Juli 2023 yang lalu,'terangnya 

Dia mengungkapkan pasien tersebut berusia sekitar 60 tahun berjenis kelamin laki-laki. Dia masuk ke RSUD Wonosari dari rujukan dokter praktek di wilayah kapanewan semanu. Dan memang pasien ini menjadi salah satu warga yang dinyatakan positif antrax.

"Dia memang awalnya makan daging yang positif antrak,"ungkapnya.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Mengenal Tradisi Brandu yang Disebut Penyebab Antraks di Gunungkidul dan Memakan Korban

Load More