"Pak Jono itu resminya Guru BK atau BP tapi pembina OSIS dan beliau lah yang mendampingi kita semua. Saya menyiapkan sambutan, kita ini kalau pakai Bahasa Jawa di sini ngoko, sama anak-anak juga ngoko, kalau sambutan kan harus halus, sambutan enggak boleh ngoko. Nah ini diajari nulis sambutan Bahasa Jawa krama diajari sama Pak Jono," paparnya.
Menurutnya pembelajaran itu tidak terbatas hanya di ruang kelas saja. Tetapi juga dapat dilakukan melalui ekstrakurikuler dan dalam kegiatan organisasi.
"Jadi pelajaran penting yang mungkin kita ambil sama-sama adalah betapa pendidikan itu punya efek yang luar biasa dan guru yang menginspirasi, guru yang menyenangkan dikenang sepanjang masa, dan guru-guru ini lah yang membuat kita semua mendapatkan begitu banyak kesempatan di kemudian hari," cetusnya.
Masih dalam momentum Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli kemarin, Anies berpesan agar terus meningkatkan keseriusan dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Meliputi guru hingga suasana sekolah yang juga mendukung untuk tumbuh kembang para siswa.
Baca Juga: Masuk 5 Besar Bacawapres Ganjar, Demokrat Tegaskan AHY Istikamah Bareng Anies Baswedan
"Di SMP 5 saya merasakan itu, tadi senang ketemu dengan guru-guru era kami dan yang sekarang mengajar. Bahkan ada teman SD, SMP SMA saya yang sekarang menjadi wakil kepala sekolah di SMP 5 padahal dulu kita belajar sama-sama sampai sekarang," pungkasnya.
Sementara Sujono yang merupakan guru masa kecil Anies menambahkan bahwa Anies adalah sosok yang luar biasa. Terlebih dengan semangat patriotisme yang terus dipupuk sejak ia masih kecil hingga sekarang.
"Saya hanya menyampaikan bahwa sosok mas Anies itu adalah sosok yang luar biasa, dalam arti tadi yang dimulai dari cerita sepeda juang ternyata beliau bisa mengembangkan semangat itu, semangat patriotisme yang kita bina waktu di SMP," tandas Sujono.
Kehadiran bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu disambut meriah oleh para siswa yang ada. Mereka mengerubungi Anies untuk meminta foto bersama.
Baca Juga: Soal Pertemuan Gerindra-Demokrat, Anies: Kalau Tidak Ketemu justru Aneh
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Unhas Belum Mau Rilis Penyebab Kematian Dokter Gigi Ismawan Hajwan
-
Gerak Cepat Memajukan Pendidikan Indonesia
-
Menteri Pigai Usul Siswa Kirim ke Barak Jadi Pendidikan Nasional, DPR Buka Suara
-
PAUD Masuk Wajib Belajar 13 Tahun: Komitmen Pemerintah Dinanti Tak Cuma di Atas Kertas
-
Dosen Prodi PBSI Itu Ibarat Penyulut Cinta pada Kata dan Budaya
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Rekomendasi 7 HP 5G Murah dengan Spek Ciamik, Harga Mulai Rp1 Jutaan
Pilihan
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
-
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
-
Tak Kapok Tragedi Kanjuruhan, Oknum Aremania Berulah Lempari Bus Persik Kediri
-
Data dan Fakta El Clasico Jilid 4 Musim Ini: Barcelona Kalahkan Real Madrid?
-
Butuh Dana Cepat? Kenali Pinjol Aman dan Hindari Risiko Bunga Tinggi
Terkini
-
Pelajar Asal Magelang Tewas Dibacok di Bantul, Luka Parah Tembus Paru-Paru
-
Juli 2025 Sekolah Rakyat Tamansiswa Harus Jalan: Mungkinkah? Wamen Turun Tangan, Pemkot Siapkan Ini
-
Wisuda SMA/SMP Jadi Polemik? DIY Ganti dengan Acara Perpisahan yang Lebih Bermakna
-
Wamen PU: Tamansiswa Butuh Renovasi Besar Sebelum Jadi Sekolah Rakyat
-
Sekolah Rakyat: Solusi Pendidikan untuk Kaum Miskin Ekstrem? Wamen Tinjau Langsung Tamansiswa