SuaraJogja.id - Sebanyak 30.526 Kepala Keluarga (KK) di wilayah Gunungkidul mengalami kesulitan air bersih. Mereka tersebar di 816 RT di 14 Kecamatan. Dan hanya 4 kecamatan yang sampai saat ini tidak mengalami kesulitan air bersih
Agar tidak meluas lagi dampak kekeringan yang mereka alami, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akhirnya menetapkan status siaga darurat kekeringan. Siaga Darurat Kekeringan ini berlaku di 14 kecamatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi mengatakan dampak kekeringan kini telah meluas. Setidaknya 14 dari 18 kecamatan di Gunungkidul yang kesulitan mendapatkan air bersih.
"Warganya mengandalkan air bersih pasokan dari luar wilayah mereka,"tutur dia Senin (15/8/2023).
Sumadi mengatakan saat ini sudah memasuki puncak musim kemarau. Di mana sebagian besar sumber mata air sudah menghilang, embung ataupun telaga sudah mengering sehingga warga tidak bisa memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Oleh karenanya, guna mengantisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Kebijakan ini bakal berlaku hingga 30 September 2023.
"Ya nanti sangat situasional karena bisa diperpanjang melihat kondisi terkini di lapangan,"tutur dia.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD setidaknya ada 55 Kalurahan yang ada di 14 kapanewon yang berpotensi terdampak. Kondisi ini meliputi 350 dusun, dengan jumlah jiwa sebanyak 107.853 jiwa.
Sumadi menjelaskan dengan status siaga darurat, maka BPBD bisa mendapatkan tambahan anggaran dropping air bersih melalui pos belanja tak terduga milik Pemkab Gunungkidul. Sehingga nanti dapat mengakomodir semua permintaan air bersih warga.
Baca Juga: Gara-gara Bakar Sampah, Gudang Bengkel di Gunungkidul Ludes Terbakar, 9 Motor Hangus
Meski demikian, Sumadi mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengaksesnya. Sebab anggaran penyaluran bantuan yang mereka miliki masih tersedia. Dan memang sejak awal BPBD telah menganggarkan secara khusus droping air bersih ini.
"Anggarannya masih tersedia sehingga belum meminta tambahan melalui BTT” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan, Rencananya dipergunakan menyalurkan bantuan sebanyak 1.000 tangki. tahun ini mengalokasikan anggaran dropping air sebanyak Rp230 juta.
"Saat ini baru sekitar 65 kali distribusi air, katanya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Endress+Hauser Indonesia Bangun Infrastruktur Air Bersih di Pedesaan
-
Cek Fakta: Pramono Anum Sebut Layanan Air Bersih di Jakarta Hanya Mencapai 44 Persen, Apa Iya?
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Pramono Janjikan Akses Air Bersih 100 Persen Tahun 2029
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia