SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus membebeskan sejumlah kabel jaringan telekomunikasi berupa fiber optic (FO) di wilayahnya. Hal ini guna semakin mewujudkan estetika Kota Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata unggulan.
"Beberapa penggal jalan sudah dilaksanakan untuk penataan infrastruktur pasif telekomunikasi dalam bentuk fiber optik dengan menempatkan di bawah tanah atau ducting," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogya, Ignatius Trihastono, Sabtu (26/8/2023).
Selain itu, beberapa titik yang belum memungkinkan diterapkan ducting atau memindahkan ke dalam tanah akan dilakukan penyederhanaan. Sehingga tiang dan kabel itu menjadi lebih sedikit tanpa mengurangi kapasitas.
Penataan berbagai infrastruktur publik itu tak hanya terkait kabel telekomunikasi saja. Tetapi termasuk juga pedestrian dan infrastruktur publik pendukung lainnya.
"Malioboro sudah 90 persen walaupun tidak memungkinkan dalam bentuk ducting, tapi ditata. Sehingga estetika Malioboro kalau kita lihat sekarang kan sudah relatif tidak terpolutani oleh keberadaan infrastruktur pasif telekomunikasi berupa fiber optic," ungkapnya.
Selain kawasan sumbu filosofi, beberapa titik di Kota Jogja juga telah dilakukan penyerdehanaan kabel fiber optik. Beberapa titik tersebut diantaranya adalah Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Sudirman, Jalan Suroto, serta Jalan Sultan Agung.
Terbaru, kawasan sekitar Pasar Kembang (Sarkem) dan Stasiun Tugu menjadi sasaran penataan selanjutnya. Dengan menggunakan skema ducting atau penataan dan pemindahan kabel fiber optik menuju bawah tanah.
"Informasi yang sudah kami koordinasikan, di Jalan Pasar Kembang, Stasiun Tugu seputaran Malioboro, kawasan pasar kembang untuk kabel telekomunikasinya," tuturnya.
Selain itu pihaknya juga terus mengupayakan agar tidak terjadi pertumbuhan tiang-tiang FO yang masif. Pemkot Jogja mendorong para penyelenggara untuk menggunakan tiang yang sudah ada secara lebih efisien.
Baca Juga: Berperan Penting dalam Rantai Sirkular Ekonomi Persampahan, Pemulung Yogyakarta Perlu Diberdayakan
Tim pengawasan dan pengendalian infrastruktur pasif telekomunikasi di Kota Jogja juga telah dibentuk. Guna terus memonitor segala informasi dari masyarakat terkait persoalan infrastruktur telekomunikasi itu.
"Jadi yang tidak tertata atau yang kemudian berpotensi akan menggangu atau membuat ketidaknyaman aktivitas publik, bahkan mengganggu pejalan kaki, kendaraan, dan lainnya akan dibereskan. Prinsipnya jangan sampai itu membahayakan dan kedua bagaimana itu tetap estetik," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Diperiksa Polisi 6 Jam, Ayah Sultan Korban Terjerat Kabel Fiber Optik PT Bali Tower Ditanya Kronologi Kejadian
-
Ayah Sultan Rifat Korban Terjerat Kabel Fiber Optik Diperiksa Polisi Terkait Laporan Dugaan Kelalaian PT Bali Tower
-
Pria Ini Survey Harga Ruko di Malioboro, Ternyata Harganya Bikin Geleng-geleng Kepala
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta