Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 29 Agustus 2023 | 14:16 WIB
Ratusan pengemudi ojol mendatangi Kantor Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (29/08/2023) siang. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) mendatangi Kantor Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (29/08/2023) siang.  Membawa bendera Merah Putih dan komunitas ojol, mereka longmarch dari Kantor Dinas Perhubungan (dishub) DIY, Kominfo dan terakhir ke Kantor Gubernur DIY

Korlap Forum Ojol Yogyakarta Bergerak, Sapto Paijo mengungkapkan, kedatangan mereka untuk meminta payung hukum kepada Gubernur DIY. Sebab selama ini terjadi kesenjangan tarif di platform ojol.

"Karena selama ini yang kita perjuangkan payung hukum untuk teman-teman [ojol] yang belum tercipta, belum ada, terutama dalam layanan pengantaran barang dan makanan," paparnya.

Alih-alih menuntut jadi karyawan tetap, menurut Sapto, para ojol hanya ingin memperjuangkan kesamaan tarif untuk layanan ojol. Perbedaan tarif baik layanan antar maupun barang selama ini berbeda antara satu platform dengan lainnya.

Baca Juga: Tak Miliki Izin TKD, Satpol PP DIY Segel Indekos di Concat

Para konsumen pun akhirnya lebih memilih platform yang lebih murah. Akibatnya banyak ojol di platform lain yang tidak mendapatkan penumpang atau pemesanan makanan dan barang.

"Kita sekarang jarang dapet orderan, sekarang hanya dua atau tiga," ujarnya.

Selain kesamaan tarif, lanjut Sapto, para ojol juga meminta ada aturan yang melindungi kinerja mereka. Sebab dari pengalaman selama ini, mereka sering menjadi korban dari konsumen yang merasa tidak mendapatkan layanan baik

Padahal pada kenyataannya, kesalahan bukan dari pihak ojol. Namun karena konsumen bisa bebas melaporkan ojol tanpa klarifikasi, akhirnya banyak pengemudi ojol yang kena sanksi.

"Ada juga misalnya ada pesanan dobel, aplikator (platform-red) hanya menghitung satu yang terjauh. Yang dekat hanya dihitung dua ribu," tandasnya.

Baca Juga: Kemarau Panjang Diprediksi Terjadi Hingga Tahun Depan, 25 Kapanewon di DIY Alami Kekeringan

Karena itu para ojol di DIY berharap Pemda DIY bisa mengakomodir keluhan mereka. Selain itu membuat aturan yang tidak merugikan ojol.

"Kalau peraturannya diterapkan, dan persaingannya sehat, penumpang pasti kembali ke kita," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More