SuaraJogja.id - Di tengah perkembangan teknologi informasi (TI), keberadaan toko buku semakin ditinggalkan. Bahkan beberapa waktu terakhir marak toko-toko buku yang tutup akibat sepi pembeli.
Menyikapi fenomena ini, Bazar Buku Internasional Big Bad Wolf Books (BBW) digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta selama sepuluh hari ke depan mulai Jumat (01/9/2023). Pameran ini menghadirkan lebih dari 1,5 juta buku beragam variasi karya penulis lokal dan internasional dari berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat (AS), Malaysia, Inggris, Kanada dan lainnya.
"Dengan menghadirkan 1,5 juta buku ini sebagai upaya untuk meningkatkan literasi bagi masyarakat untuk tetap mencintai buku meski banyak toko-toko buku besar yang tutup saat ini," ujar Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia, Uli Silalahi disela acara.
Menurut Uli, kehadiran buku secara fisik bisa meningkatkan literasi masyarakat. Hal ini sudah dibuktikan di Cina. Literasi masyarakat di negara itu naik 10 persen setelah ada kebijakan membaca buku secara fisik alih-alih secara digital.
Karena belajar dari negara tersebut, Indonesia mestinya bisa melakukan hal yang sama. Peningkatan literasi masyarakat perlu ditingkatkan dengan membaca buku secara fisik.
"Karena kita tahun membaca buku secara fisik itu kita bisa merasakan lebih sehat, khayalan lebih banyak," ujarnya.
Uli menambahkan, selain menyediakan fasilitas buku-buku murah dan terjangkau, peningkatan literasi masyarakat bisa dilakukan dengan menambah variasi-variasi buku di pasaran. Sehingga ketertarikan masyarakat untuk membaca buku bisa meningkat.
Apalagi buku menjadi sarana informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Berbeda dari informasi dari dunia maya yang juga memunculkan informasi yang tidak benar atau hoaks.
"Kalau buku kan jelas ada penerbit, pengarangnya siapa, bahkan ada nomor teleponnya. Kita bisa protes bila ceritanya adalah salah atau hoaks," ungkapnya.
Baca Juga: Cari Tahu Cara Mengatasi Overthinking Lewat Buku "Overthinking is My Hobby, and I Hate It"
Uli menambahkan, dengan menambah variasi buku maka masyarakat akan menunggu kehadiran buku-buku baru lebih bertanggungjawab. Apalagi di Kota Pelajar ini, kehadiran buku-buku yang dipamerkan dalam berbagai kesempatan bisa menjadi pilihan wisata literasi yang berkualitas.
"Dengan berpetualang jutaan buku akan menjadi sumber inspirasi untuk tren membaca yang memberikan informasi, wawasan, pengetahuan, dan hiburan yang luar biasa. Cara mengukuhkan Jogja semakin keren bagi para pelajar, salah satunya adalah dengan membaca buku-buku keren," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin