Hotel Tentrem ternyata menyiapkan kejutan di babak pamungkas makan malam kali itu. Ya, Hotel Tentrem mengenalkan inovasi es krim teranyar mereka di divisi hidangan penutup, yakni dadar gulung yang disajikan dengan es krim rasa gudeg. Ya, es krim rasa gudeg. Tak pelak, dessert karya Chef Sutisna tersebut menjadi 'gong' dan bintang di acara malam itu.
Begitu disajikan, kami sungguh terkesima dengan sajiannya yang sangat imut. Hidangan tersebut disajikan di atas cobek mini. Di atas cobek itu, penempatan dadar gulung yang berwarna hijau tampak terpisah dengan es krim gudeg. Ketika dibelah, dadar gulung tersebut berisi coconut mousse dengan jeli terselip di dalamnya.
Yang menarik adalah perpaduan rasa manis dan gurih dari kelapa serta es krim yang memicu sensasi nan unik. Di atas hidangan tersebut, Chef Sutisna juga menaruh aksesori berbentuk daun wijaya kusuma yang merupakan logo dari Hotel Tentrem. Sebuah presentasi yang patut diacungi jempol.
Lalu di mana letak rasa gudeg di es krim tersebut? Ternyata, di dalam es krim tersebut, terdapat areh, yakni santan kental yang merupakan bumbu pelengkap dari gudeg. Sementara, di bawah hidangan, ada pula gori, nangka muda dalam santapan gudeg. Tentunya, gori ini sudah dimodifikasi supaya masuk dengan rasa es krim tersebut.
Chef Sutisna mengatakan, ide ketika mengkreasi hidangan tersebut sungguh simpel. Dadar gulung, misalnya. Dia terinspirasi dari jajanan pinggir jalan yang disukai oleh sang istri. Sementara, es krim gudeg terinspirasi dari hidangan khas dari Kota Yogyakarta.
"Saya terinspirasi ketika sering jajan dadar gulung yang merupakan kesukaan istri saya. Lalu untuk hidangan es krim, kenapa saya memilih rasa gudeg? Karena saya tinggal di Jogja dan kota Jogja identik dengan santapan gudeg," ujar chef asal Jawa Barat tersebut.
"Untuk gudeg, Jogja memang memiliki beragam merek gudeg, tapi ada satu merek yang tidak bisa saya sebutkan namanya. Areh dari gudeg tersebut lebih kuat dan nangkanya tidak mudah hancur, sehingga cocok bila saya padukan dengan gelato."
Selain itu, sebagai minuman penutup malam itu, kami disajikan kopi pletok. Kopi yang membuat kami berada di ambang pertanyaan saat menyeruputnya: apakah ini jamu atau kopi? Sensasi hangat jahe dan kopi espresso menjadi penutup yang hangat nan manis dari acara di malam tersebut.
Rijsttafel Dinner, tradisi di era kolonial
Rijsttafel merupakan istilah yang berasal dari bahasa Belanda. Dalam bahasa Inggris, artinya rice table atau meja nasi. Ini merupakan cara penyajian makanan berurutan dengan pilihan hidangan dari berbagai daerah di Nusantara.
Berita Terkait
-
Perjalanan Habbie, UMKM yang Berkembang dengan Dukungan BRI Hingga Pecahkan MURI!
-
Warung Bu Sum: Legenda Kuliner Jogja Bertahan Berkat Resep Rahasia & Dukungan BRI
-
BNI Indonesias Horse Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 Garapan SARGA.CO Siap Pentas di Yogya
-
Cari Vila dengan Private Pool di Yogyakarta? Ini 7 Rekomendasi Terbaik
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja