"Saya terinspirasi ketika sering jajan dadar gulung yang merupakan kesukaan istri saya. Lalu untuk hidangan es krim, kenapa saya memilih rasa gudeg? Karena saya tinggal di Jogja dan kota Jogja identik dengan santapan gudeg," ujar chef asal Jawa Barat tersebut.
"Untuk gudeg, Jogja memang memiliki beragam merek gudeg, tapi ada satu merek yang tidak bisa saya sebutkan namanya. Areh dari gudeg tersebut lebih kuat dan nangkanya tidak mudah hancur, sehingga cocok bila saya padukan dengan gelato."
Selain itu, sebagai minuman penutup malam itu, kami disajikan kopi pletok. Kopi yang membuat kami berada di ambang pertanyaan saat menyeruputnya: apakah ini jamu atau kopi? Sensasi hangat jahe dan kopi espresso menjadi penutup yang hangat nan manis dari acara di malam tersebut.
Rijsttafel Dinner, tradisi di era kolonial
Rijsttafel merupakan istilah yang berasal dari bahasa Belanda. Dalam bahasa Inggris, artinya rice table atau meja nasi. Ini merupakan cara penyajian makanan berurutan dengan pilihan hidangan dari berbagai daerah di Nusantara.
Cara penyajian seperti ini berkembang pada masa kolonial Hindia Belanda yang memadukan etiket dan tata cara perjamuan resmi Eropa dengan kebiasaan makan penduduk setempat yang mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan berbagai lauk-pauknya.
Konsep Rijsttafel mengadopsi cara makan bergaya Eropa dengan menggunakan peranti makan lengkap, yaitu piring, sendok, dan garpu. Rijsttafel pada dasarnya adalah konsep penyajian makanan lengkap sesuai tata cara perjamuan resmi ala Eropa, yang diawali dengan makanan pembuka, lalu makanan utama, dan diakhiri dengan makanan penutup.
General Manage Hotel Tentrem Christoporus Yulianto memilih tema Rijsttafel Dinner karena ingin mengenalkan tradisi yang terbilang menonjol di masa lalu tersebut.
"Dengan acara ini, kami ingin mengenalkan tradisi yang di masa lalu menonjol, yakni memadukan masakan Indonesia dan sajian ala Eropa atau kolonial," ujar Christoporus Yulianto dalam sambutannya malam itu.
Demi charity
Christoporus Yulianto mengatakan Culinary Academy merupakan program corporate social responsibility (CSR) dari Hotel Tentrem. Karena itu, pihaknya mengutamakan untuk mengundang pihak-pihak dari sekolah menengah kejuruan (SMK), lembaga pelatihan kerja (LPK) serta UMKM yang bergerak di bidang kuliner.
"Kami utamakan untuk mengundang guru SMK yang punya jurusan culinary, LPK yang memiliki jurusan culinary dan UMKM yang bergerak di bidang culinary. Dan, hasil dari acara ini akan kami sumbangkan ke sebuah SMK yang nantinya akan dilakukan program bersama yakni program pelatihan terkait higienitas dan sanitasi, tak hanya pengadaan pelatihan dan peralatan," ujar Christoporus Yulianto
Christoporus Yulianto berharap dengan adanya program ini, "semoga industri culinary di Jogja bisa berkembang dan memenuhi standar internasional. Memulai dari SMK adalah langkah yang tepat."
Sementara, culinary guru, Chef Antoine Audran yang hijrah dari Prancis ke Indonesia sejak 1994, mendukung proses edukasi kuliner yang dilakukan Hotel Tentrem dalam program Tentrem Culinary Academy.
"Saya dukung proses edukasi kuliner untuk masa depan, karena dulu jarang ada chef yang bisa masak masakan Indonesia, biasanya ibu dan nenek," ujar Antoine malam itu dalam bahasa Indonesia yang sangat fasih.
Berita Terkait
-
Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam
-
Anton Fase Comeback! PSIM Yogyakarta Siap Tempur Kontra Persik di Pekan Ke-10 BRI Super League
-
PSIM Yogyakarta Punya Kabar Baik Jelang Lawan Persik Kediri
-
Welas Asih dalam Balutan Keramahan Miss Raminten
-
Luna Maya Beli Tanah di Yogyakarta, Dulu Hampir Jadi Tempat Pernikahannya!
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu