SuaraJogja.id - Belum lama ini petinggi salah satu lembaga resmi di Malaysia menyalahkan Indonesia atas polusi udara yang mencemari negara mereka. Malaysia mengklaim, kabut asap dari dua pulau besar Indonesia telah melintasi batas negara.
Menanggapi hal itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar memastikan tidak ada data terkait pencemaran udara atau polusi lintas batas atau transboundary haze. Sehingga komplain yang negara tetangga Malaysia sampaikan itu tak bisa ditujukan ke Indonesia.
"Itu kan yang sebelum tanggal awal Oktober dan berdasarkan data enggak ada transboundary haze. Jadi enggak bisa dikomplain ke Indonesia," kata Siti Nurbaya dikutip, Sabtu (21/10/2023).
Namun lebih jauh, diungkapkan Siti, surat yang dikirimkan Malaysia itu tidak berisi tentang komplain. Negeri Jiran itu hanya mengatakan bahwa kualitas udara di wilayahnya sedang tidak baik.
"Tapi saya sudah baca suratnya isinya, sebetulnya bukan komplain dia hanya mengatakan bahwa kualitas udara di tempat dia tidak baik. Kemudian kalau ada kerja sama yang bisa dilakukan antara Indonesia dengan Malaysia dia senang sekali bisa bantu," tuturnya.
"Tapi kan kita punya sistem sendiri dan wilayah kita gedenya minta ampun, coba bandingin Malaysia sama Indonesia, emangnya gak terbalik gitu loh," sambungnya.
Selain menyatakan bahwa pihaknya sudah memiliki sistem sendiri terkat persoalan ini. Menteri LHK mengaku tengah merapikan dan menangani permasalahan tersebut.
"Tapi kan yang pasti kita punya sistem sendiri kita kerjakan ya kita rapihin. Sekarang sedang dirapikan. Memang fluktuatif turun naik turun naik," ungkapnya.
Kementerian LHK juga sedang meminta bantuan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mencari penyebab kualitas udara yang tak baik ini. Menurutnya langkah yang tepat adalah saling belajar bukan saling menyalahkan.
Baca Juga: Begini Upaya Sanofi Kurangi Polusi Udara di Jakarta
"Nah kalau kualitas udaranya jelek saya juga lagi minta BMKG juga lihat apa sih gitu ya. Karena kan kalau transboundary haze Itu kan ukurannya partikel, partikel karena dari kebakaran tapi kalau suhu udara jelek itu kan segala macam komposisi udara, ada CO, NO2, SO2 segala macam. Jadinya menurut saya sih saling belajar aja," kata dia.
Belum lagi, Siti menyebut ada beberapa perusahaan asing yang disinyalir sebagai penyebab kebakaran.
"Tapi yang paling penting yang kebakaran juga ada perusahaan Malaysia tuh, Singapura, sama lah beberapa perusahaan, Jepang juga ada. China juga ada. Ya saya kira kita saling belajar aja apalagi Indonesia kan akan menjadi pusat koordinasi untuk penanganan asap lintas batas negara," ungkapnya.
Diketahui pernyataan tersebut sebelumnya disampaikan oleh Wan Abdul Latiff Wan Jaffar selaku Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia. Ia mengungkap bahwa kebakaran hutan di Indonesia memperburuk polusi udara pantai barat dan Sarawak. Menurutnya, kebakaran dari Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah menyebabkan kabut asap melintasi negara.
"Secara keseluruhan, kualitas udara di negara ini menunjukkan penurunan. Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan bagian tengah serta selatan milik Indonesia menyebabkan kabut asap melintasi negara," kata Wan Abdul Latiff Wan Jaffar.
Dikutip dari SCMP dan Manila Times, pernyataan dari Departemen Lingkungan Hidup Malaysia turut memperlihatkan data milik Asean Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang berbasis di Singapura.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki