Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 22 Oktober 2023 | 19:40 WIB
Para penumpang memenuhi Stasiun Yogyakarta, Minggu (22/10/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pasca kecelakaan KA Argo Semeru di Kulon Progo pada 17 Oktober 2023 lalu, perjalanan kereta api(KA) dari dan ke Yogyakarta berangsur normal kembali. Mulai Sabtu hingga Minggu (21 – 22/10/2023), seluruh perjalananan KA yang melintas di petak jalur rel antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates pun sudah bisa dilalui dengan puncak kecepatan 80 km/jam. 

"Mulai lancarnya operasional kereta api ini berkat kerja keras dan kolaborasi dari seluruh jajaran unit KAI dibantu dengan stakeholders eksternal lainnya, sehingga proses perbaikan jalur rel berjalan dengan cepat dan lancar," papar Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro di Yogyakarta, Minggu (22/10/2023).

Menurut Krisbiyantoro, sekitar 60 personel dikerahkan untuk memperbaiki jalur antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates pasca kecelakaan. Petugas melakukan evakuasi menggunakan alat perawatan jalan rel jenis MTT sebanyak 2 unit dan jenis PBR 1 unit.

Material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut yaitu 350 buah bantalan rel. Selain itu 200 meter potongan rel dan 400 m3 batu kricak.

Baca Juga: Viral! Pengendara Motor Masuk Stasiun Tugu Yogyakarta

"Langkah-langkah normalisasi jalur sudah dilakukan sehingga dapat dilalui KA dengan normal kembali," jelasnya.

Perjalanan KA di wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta yang sudah bisa masuk ke KAI Daop 6 Yogyakarta yakni KA 90 (Mataram) yang datang Stasiun Solo pukul 06.04 WIB secara tepat waktu. KA 82F (Manahan) datang Stasiun Solo pukul 06.55 WIB tepat waktu.

Selain itu KA 248 (Progo) datang Stasiun Lempuyangan pukul 07.05 WIB tepat waktu. KA 172 (Joglosemarkerto Cilacap - Yogyakarta) datang Stasiun Yogyakarta pukul 09.07 WIB tepat waktu. 

"Sedangkan KA 210F (Banyubiru) datang Stasiun Solo jam 09.58 ada keterambatan 3 menit," jelasnya.

Sementara terkait penyebab anjloknya KA 17 Argo Semeru, KAI telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan untuk menginvestigasi kejadian tersebut.

Baca Juga: Selamat! Ghea Indrawari Umumkan Lulus Kuliah

KAI  berkomitmen terhadap keselamatan dan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan.

KAI juga melakukan berbagai evaluasi agar jajarannya selalu siap dalam mengantisipasi perubahan iklim yang sangat ekstrim saat ini. Antisipasi tersebut telah tertuang dalam SOP AMUS (Alat Material Untuk Siaga). 

"Dalam sistem AMUS tersebut sudah disiapkan dari kesiapan peralatan dalam penanganan gangguan di jalur rel, ketersediaan material cadangan prasarana dan kesiapan para personilnya," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More