SuaraJogja.id - Seorang warga Gunungkidul menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan berpakaian preman karena membentangkan spanduk beda pilihan saat Presiden Jokowi berkunjung ke Gunungkidul, Selasa (30/1/2024) siang.
Ketua DPRD Gunungkidul yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Endah Surbekti Kuntariningsih mengatakan dirinya dan seluruh jajaran pengurus DPC PDIP Gunungkidul mengutuk keras atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan. Dia menilai aparat keamanan telah semena-mena terhadap rakyat yang ingin bertemu dengan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Gunungkidul.
Dia menilai sudah tidak saatnya lagi di saat era demokrasi seperti sekarang ini aparat keamanan bertindak seperti itu, kecuali yang bersangkutan membahayakan presiden. Dia bertanya apa yang ditakutkan seorang presiden dari sebuah spanduk.
"Spanduk itu tidak berisi ancaman terhadap kesemalatan bangsa dan negara maupun kepada Presiden itu sendiri," kata dia.
Endah menilai aparat keamanan bertindak arogan. Di mana di saat pihaknya yang sudah 10 tahun ini berjuang untuk Jokowi untuk memperjuangkan menjadi presiden dengan keringat darah dan air mata ingin bertemu. Di mana dirinya ingin mengingatkan kembali bahwa Jokowi mendapatkan jabatan kekuasaan saat ini dari keringat para kader-kader akar rumput yang ada di bawah.
Sehingga menurutnya, Jokowi sebagai seorang pemimpin dan seorang yang berbudaya Jawa seharusnya tidak lupa akan akar dan juga kembali ke peribahasa Jawa ' kacang ora lali lanjaran. Yaitu tidak lupa akan dari mana beliau berasal.
"sehingga harapan kami dengan beliau bertemu dengan kita maka beliau ingat perjuangan 2014 dan 2019 yang lalu," kata dia.
Endah mengatakan tulisan spanduk itu hanya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Pak Jokowi di kabupaten Gunungkidul dan menyampaikan bahwa mereka akan memilih Ganjar sebagai calon presiden.
Saat itu, presiden Jokowi memang berhenti di depan pasar Argosari Wonosari, di titik pasar yang dilewati presiden. Kemudian yang bersangkutan membentangkan spanduk dan kemudian ada dua orang yang menangkap warga tersebut.
"sesuai video yang kita lihat dua orang aparat yang melakukan penganiayaan," kata dia.
Saat penangkapan itu, warga tadi mendaoat uppercut di bagian rahang. kemudian dibawa ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan ternyata jakunnya melengse dan hidungnya juga tulang hidungnya miring mengeluarkan darah.
Endah menandaskan jika korban bukan kader PDIP, tidak ber-KTA PDIP dan bukan simpatisan yang selama ini berjuang dengan PDIP. Korban adalah warga biasa yang ingin menyuarakan aspirasinya.
Terkait dengan langkah lanjutan pihaknya akan akan melihat perkembangan terlebih dahulu. Namun yang bersangkutan saat ini sudah dia bawa ke rumah sakit dan sudah diberi pengobatan. kemudian akan mereka evaluasi sampai dengan nanti.
"kami akan berkonsultasi dengan DPP dan melalui DPD yang hari ini pak ketua hadir di Gunungkidul," ujarnya.
Endah menegaskan selaku ketua partai dan ketua DPRD yang berkewajiban melindungi kepada warga atau siapapun, pemilih apapun maka dirinya memiliki kewajiban untuk melindungi dan mengamankannya. karena tidak ada yang menjamin keamanan dia saat itu
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin