SuaraJogja.id - Fara Diansyah (23) perempuan asal Dusun Jaban, Kalurahan Tridadi, Sleman ditemukan tewas dengan 11 luka tusukan dan sayatan akibat senjata tajam di kamar kos di Jalan Krasak GK 2/15 Yogyakarta, RT. 17 RW. 04 Kelurahan Kotabaru, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta, di tempat Henry (30) tinggal, Sabtu (24/2/2024) malam.
Fara ditemukan dalam kondisi sudah membusuk. Di depan kamar kos ditemukan bercak darah dan luka lebam di tubuh korban. Korban diperkirakan meninggal 3-4 hari sebelum ditemukan.
Para tetangga kaget dengan peristiwa tersebut. Warga tidak menyangka ada mayat membusuk di dekat mereka. Meskipun sejatinya, warga sudah mencium bau busuk yang menyengat sehari sebelum korban ditemukan.
Farel, tetangga di dekat lokasi kejadian mengaku Jumat malam dia memang telah mencium bau busuk saat nongkrong dan bermain gitar bersama teman-temannya. Namun bau busuk tersebut kemudian hilang dan beberapa saat muncul lagi.
"Muncul hilang muncul hilang terbawa angin. Kan kamar mayat itu ditemukan di lantai 2," kata dia, Selasa (27/2/2024).
Farel mengatakan, meski sudah tinggal di kamar kos tersebut nyaris 1 tahun, namun Henry sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan warga sekitar termasuk dengan dirinya yang rumahnya sangat mepet dengan tempat kos Henry. Henry hanya muncul ketika berangkat dan pulang bekerja.
"Dia itu tidak pernah menegur kita-kita kalau pas lewat di depan kita. Jadi ndak ada yang kenal," kata Farel.
Menurut Farel, Henry memang tidak memiliki motor dan para tetangga juga tidak pernah melihat sepeda motor yang dibawa korban. Karena biasanya kendaraan yang dibawa penghuni kos diletakkan di gang atau lorong karena memang tidak ada tempat parkir.
Rumah kos tempat ditemukan korban tewas penuh luka tersebut memang sangat sepi. Selain lokasinya berada di dalam gang sempit, rumah kos tersebut mirip rumah kosong dan tidak ada induk semangnya karena kebetulan berada di wilayah lain.
"Itu ada 8 kamar. Yang isi hanya satu di lantai atas, ya yang ditinggali Henry dan tempat ditemukannya mayat membusuk itu," tambahnya.
Suwarto, salah satu tetangga kos Henry mengatakan, Sabtu pagi, istrinya memang mencium bau busuk sewaktu menyapu di belakang rumah dekat lokasi kejadian. Namun bau busuk tersebut sesekali muncul dan kemudian hilang.
"Pagi itu bau, terbawa angin jadi hilang," tutur dia.
Dia dan istrinya mengira jika bau busuk tersebut berasal dari tikus yang mati karena diberi obat oleh seseorang. Sehingga dia mengabaikan bau busuk tersebut dan menganggap hal yang biasa.
Dia dan istrinya baru kaget ketika ada rekan kerja dari Henry yang datang ke lokasi dan menemukan ada sesosok mayat membusuk di kamar kos yang berada di belakang rumah mereka. Terlebih, bau busuk itu berasal dari korban pembunuhan.
"Ya kaget to ndak nyangka ada pembunuhan," kata dia.
Terkait dengan Henry yang menghilang, Suwarto mengaku hampir tidak pernah bertemu dengan karyawan kedai kopi tersebut. Dia pernah bertemu dengan Henry ketika menegur lelaki tersebut yang membuang sampah sembarangan di dekat rumahnya.
Dia mengakui jika Henry adalah orang yang tertutup dan tidak pernah bergaul dengan warga sekitar. Henry dikenal pendiam dan sesekali bertegur sapa dengan dirinya ketika Henry melintas di depannya.
"Ya pas ketemu saya dia menyapa permisi gitu," ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Nemesis: Pengusutan Kasus Pembunuhan Sepuluh Tahun Lalu
-
Sidang Vonis Anak Terduga Pembunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus Digelar Secara Terbuka
-
Berbeda dengan Calon Iparnya yang Lain, Ini Alasan Tissa Biani Selalu Mengenakan Pakaian Tertutup
-
Keji! Finalis MasterChef Malaysia Siksa ART WNI Sampai Tewas, Divonis 34 Tahun Penjara
-
Kena Omel saat Lagi Nge-Fly Narkoba, Cucu Durhaka Ini Injak-injak Neneknya hingga Tewas
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh