SuaraJogja.id - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) untuk menerjunkan tim tambal jalan. Hal ini guna menindaklanjuti secara cepat jalan rusak yang ada di wilayahnya.
"Menghadapi curah hujan yang cukup tinggi dan bisa buat aspal jadi rusak dan lubang, saya minta dinas PU untuk menerjunkan tim tambal jalan. Jadi tim ini nanti akan melakukan monitoring dan eksekusi langsung di jalan-jalan kabupaten," kata Kustini, Kamis (29/2/2024).
Kustini menuturkan tim tambal jalan nantinya akan bergerak setiap hari di seluruh wilayah yang telah ditentukan. Jika kemudian menemukan jalan rusak yang cukup membahayakan dan perlu penanganan segera maka tim akan melakukan perbaikan secepatanya.
"Jadi memang kita fokus untuk memberikan respon cepat di musim penghujan ini atas kondisi aspal yang berlubang atau rusak agar tidak membahayakan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP, Sleman Zaini Anwar menyebut saat ini sudah ada sebanyak sembilan tim tambal ban yang beroperasi. Tim tersebut terus beroperasi menyisir jalan rusak di wilayah Bumi Sembada.
Sembilan tim tersebut dibagi dan ditempatkan di tiga wilayah kerja yang berbeda. Mulai dari Sleman bagian Barat, Tengah dan Timur dengan setiap tim wilayah membawahi 5-6 kapanewon.
"Jika ada titik lubang atau rusak nanti akan langsung ditambal jika bahan tersedia," ujar Zaini.
Untuk anggaran sendiri, disampaikan Zaini, sudah disiapkan untuk penambalan jalan berlubang. Anggaran itu mencapai lebih kurang Rp8 miliar.
Anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan pemeliharaan jalan selama satu tahun ke depan. Pemeliharaan rutin jalan maupun jembatan yang ada di Kabupaten Sleman memang dianggarkan setiap tahun.
"Kalau rusaknya jalan Provinsi ataupun jalan Nasional,maka kita sampaikan ke yang berwenang karena instansi itu yang berwenang memperbaiki," tuturnya.
Sebagai informasi, ruas jalan Kabupaten di Sleman memiliki panjang 168,2 kilometer yang tersebar di 52 ruas. Jalan tersebut terbagi dalam beberapa kategori, yaitu jalur wisata sebanyak 5 ruas sepanjang 13,6 kilometer.
Sementara itu jalan penyangga untuk jalan Provinsi ada 25 ruas sepanjang 82,1 kilometer. Terakhir, jalan penyangga jalan nasional sebanyak 22 ruas dengan panjang 72,5 kilometer.
Berita Terkait
-
Air Hujan, Pembersih Alami atau Musuh Maut pada Mobil?
-
Mitos vs Fakta Perawatan Kulit di Musim Hujan: Apakah Tetap Harus Pakai Sunscreen?
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Kumpulan Doa Memasuki Musim Hujan Serta Amalan Sunah yang Dianjurkan
-
Nekat Terobos Banjir? Waspadai Kerusakan Fatal pada Komponen Motor Ini
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali
-
Kementerian PPPA Pastikan Pendampingan Keluarga Korban Penembakan Siswa SMK di Semarang
-
Internet Masuk Desa, Generasi Muda Diajak Pulang Kampung: Solusi Kemendagri Atasi Urbanisasi
-
Garrya Bianti Yogyakarta Siap Hadirkan Acara Natal dan Tahun Baru di Tengah Alam Terbuka
-
Pemkab Bantul Rencanakan Renovasi Sejumlah Sekolah di Tahun 2025 Mendatang