SuaraJogja.id - Polresta Yogyakarta telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas di kawasan Malioboro. Hal ini mengantisipasi kepadatan yang berlebih ketika momen libur Lebaran 2024 mendatang.
"Untuk rekayasa lalu lintas akan kita siapkan di jalur Malioboro, khususnya memang di Malioboro yang ikoniknya Kota Jogja," kata Kasatlantas Polresta Yogyakarta Kompol Maryanto, Selasa (2/4/2024).
Diungkapkan Maryanto, skenario rekayasa lalu lintas itu akan diberlakukan sesuai kondisi kepadatan yang ada. Jika memang kondisi kendaraan di kawasan jantung Kota Jogja itu lancar maka kendaraan tetap bisa melintas dari beberapa ruas jalan seperti biasa.
"Pada situasi arus lalu lintas lancar maka untuk menuju ke Malioboro bisa langsung baik dari arah Mataram, Kleringan dan arah Abu Bakar Ali," ujarnya.
Namun, jika arus lalu lintas kendaraan mulai menunjukkan kepadatan rekayasa lalu lintas akan dilakukan. Di antaranya dengan mengarahkan membuat satu jalur pintu masuk saja ke arah Malioboro.
"Jika arus lalu lintas padat lancar akan kita laksanakan rekayasa. Untuk di simpang gardu anim akan kita alihkan lurus menuju ke Jalan Pasar Kembang. Sehingga volume kepadatan di Malioboro dapat kita kendalikan hanya masuk satu ruas jalur di Jalan Mataram," terangnya.
Selain itu, disampaikan Maryanto, car free night yang biasanya berlaku di kawasan Malioboro pada pukul 18.00-21.00 WIb setiap harinya akan diberhentikan sementara. Bertujuan untuk tetap memperlancar arus kendaraan di kawasan tersebut.
"Kemudian untuk kegiatan car free night yang setiap hari dilaksanakan pada pukul 18.00 hingga 21.00 untuk sementara ditiadakan pada H-5 dan H+5 lebaran," tandasnya.
Diketahui, Polresta Yogyakarta menerjunkan sebanyak 560 personel untuk menjaga kelancaran libur Lebaran Idulfitri 2024 mendatang. Selain personel, kepolisian juga akan membuat empat pos penjagaan selama momen liburan itu.
"Personel yang kami siapkan sekitar 560 personel untuk di polresta Jogja," kata Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma di Balai Kota Yogyakarta, Senin (1/4/2024).
Diungkapkan Aditya, empat pos pengamanan yang didirikan oleh Polresta Yogyakarta itu tersebar di berbagai titik. Mulai dari Tugu, Titik Nol, Kebun Binatang Gembiraloka serta satu pos terpadu di Teteg.
"Kemudian kami juga mengantisipasi berbagai kegiatan masyarakat terutama yang mudik atau melintasi kota jogja dan berwisata dan giat-giat pada takbir keliling, maupun sampai dengan salat Idulfitri nantinya," terangnya.
Pengamanan dilakukan tak hanya berkaitan dengan kegiatan masyarakat. Melainkan juga arus lalu lintas dan titik-titik rawan kepadatan atau kelambatan dan rawan laka kendaraan.
Berita Terkait
-
Polisi dan TNI Siaga, Lalin Sekitar Istana Negara Dialihkan Selama Dua Hari, Ada Apa?
-
Ada Zikir dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal Besok Malam, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya
-
Di Luar Ekspektasi, Pertumbuhan Ekonomi RI Pada Kuartal II 2025 Tembus 5,12 Persen
-
Mobil Dinas Rp3 Miliar Ditolak, Wali Kota Jogja Pilih Belikan 600 Gerobak Sampah
-
Car Free Night Bakal Digelar, Wagub Rano Karno Sebut Dukuh Atas Jadi Opsi
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa