SuaraJogja.id - Oknum dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Arwan Nur Ramadhan membantah tuduhan telah melakukan tindakan represif berupa mencekik Ketua BEM UNY saat melakukan aksi orasi saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) kemarin. Dia mengaku hanya ingin merebut megaphone yang digunakan untuk orasi massa mahasiswa.
"Kami mencoba merebut megaphone itu supaya mereka tidak mengganggu jalannya keluarnya mahasiswa," kata Arwan yang juga merupakan Ketua Panitia PKKMB itu, ditemui di UNY, Kamis (7/8/2024).
"Tidak ada pencekikan, tidak ada intimidasi dari dosen. Malah sebetulnya sebaliknya," ucapnya
Pria yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY itu mengungkap alasan dari upaya untuk merebut megaphone dari mahasiswa. Dia menilai saat itu perjalanan mahasiswa baru yang hendak kembali ke fakultas masing-masing agak tersendat.
Baca Juga: Mencuat Dugaan Pelecehan saat Pionir, UGM: Belum Ada Laporan Masuk
Pasalnya aksi orasi itu dilakukan di area pintu keluar yang membuat arus mahasiswa baru tidak lancar. Sehingga megaphone itu hendak direbut dengan tujuan untuk membuka lebih luas jalanan yang dilalui maba.
"Kita sudah koordinasi dengan Polsek untuk menutup jalan sudah ditutup tetapi kita nggak bisa membuat mahasiswa itu jalan dengan delapan jalur karena ketutup ini (aksi orasi) tadi. Sehingga daripada ini memperlama kita ambil alih megaphone," ucapnya.
"Supaya tidak di gerbang, supaya nanti gerbang bisa dipakai delapan jalur tadi. Seharusnya pukul 13.00 sudah clear, tetapi (ada orasi) selesai mengurai," imbuhnya.
Selain menampik informasi telah mencekik mahasiswa, Arwan turut meluruskan informasi terkait penindihan. Dia bilang saat itu para mahasiswa aksi itu sempat akan merangsek masuk.
Namun mereka telah berhasil dihalau oleh mahasiswa yang juga bertugas sebagai panitia keamanan. Sempat terjadi dorong mendorong terlebih dulu sebelum akhirnya ada satpam lain yang ikut membantu menghalau mahasiswa masuk.
Baca Juga: Mahasiswa UPN Yogyakarta Dilaporkan Hilang, Panji Pastikan Tak Ada Indikasi Bermasalah di Kampus
"Mereka ingin merangsek masuk dengan tadi timnya mereka seolah-olah (sebagai) mahasiswa baru. Mereka mahasiswa lama yang memakai jas almamater seolah-seolah mahasiswa baru yang dari toilet," ujarnya.
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Performa Handal Memori Lega
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik: Cocok untuk Semua Jenis Kulit, Cegah Penuaan Dini
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
-
Sah! Prabowo Tunjuk Petinggi TNI Jadi Bos Bea Cukai
Terkini
-
Jangan Skip Ini Bocoran Tempat Berburu DANA Kaget yang Terbukti Ampuh Dapatkan Saldo Rp100 Ribu
-
Pastikan Tak Ada Unsur SARA di Perusakan Nisan Makam, Polda DIY Beberkan Motif Pelaku
-
Remaja 16 Tahun Hancurkan Makam di Kotagede: Polisi Dalami Motif, Dugaan Gangguan Jiwa Jadi Sorotan
-
UMR Naik, Tarif Ojol Tetap Stagnan? Ribuan Ojol di Jogja Geruduk Kantor Gubernur
-
Sleman Pintar Plus Plus: Cara Cerdas Atasi Kemiskinan Lewat Pendidikan Tinggi & Magang