"Maka dari itu kami bingung kami harus kemana. Maka dari itu pedagang memutuskan dengan tidak ada paksaan, dengan tidak ada campur politik, ini dari hati nurani pedagang ingin mengadu ke bapak-bapak semua (DPRD Sleman)," imbuhnya.
Tuntutan Pedagang
Dalam aksi ini, pedagang menyuarakan sejumlah tuntutan. Poin utama yakni pengadaan tempat parkir di Pasar Godean.
"Tuntutan yang pedagang inginkan itu salah satunya adalah parkir poin utama, dengan adanya parkir insya allah akan nyaman," kata Bayu.
Baca Juga: Kurang Parkiran Saja, Pasar Godean Baru Segera Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini
Poin kedua yakni terkait dengan gledeg. Gledeg itu, kata Bayu, tempat untuk untuk menyimpan barang bagi pedagang yang berada di los pasar.
"Kalau yang punya kios punya rolling door. Kalau kami itu los terbuka. Jadi kami harus buat pagar penutup pakai striming (kawat) dan sebagainya, itu butuh modal banyak," ujarnya.
"Kalau dulu tidak butuh adanya gledeg, karena pasarnya tertutup begitu pedagang keluar pintu dikunci. Sekarang terbuka dan rencana 24 jam, ini untuk keamanan kami kan gitu," sambungnya.
Kemudian poin ketiga yakni ketersediaan troli. Menurutnya troli itu dibutuhkan untuk lebih membantu distribusi para pedagang saat berjualan.
Poin keempat yang tak kalah penting adalah para pedagang menuntut agar sosialisasi dihentikan. Dalam hal ini adalah sosialisasi terkait dengan kepindahan para pedagang tersebut.
"Kenapa sosialisasi ini dihentikan karena dari poin 1, 2, 3 belum siap, karena belum ada kejelasan dari pihak pemerintah. Kami mau ditempatkan di mana belum tahu kok sudah disosialisasikan untuk segera pindah dalam waktu dekat," cetusnya.
"Kami tidak mau pedagang dicampur baurkan dengan kepentingan politik, kita tahu menuju pemilihan Bupati, ya kita nggak mau menuju ke kubu satu maupun menuju ke kubu dua karena suara kami sudah tidak didengar," tambahnya.
Selain sarana dan prasarana yang belum siap, disampaikan Bayu, pihaknya masih menemukan banyak kebocoran di gedung baru Pasar Godean. Sehingga hal itu dianggap belum layak untuk dihuni atau untuk berjualan kembali.
Namun di satu pihak pedagang tetap diminta pindah pada 2024 ini. Bagi kemudian yang tidak mau pindah maka terancam digantikan dengan pedagang lain.
"Mohon maaf kami semua di sini resmi terdaftar, kita sudah puluhan tahun berjualan kalau seperti itu bukan lagi seorang pemimpin mohon maaf. Dengan perpindahan yang cepat ini untuk kami jujur belum siap dan untuk bangunan juga belum siap," ujarnya.
Diminta Segera Pindah
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan