Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 28 Maret 2025 | 13:48 WIB
Proyek revitalisasi Pasar Terban, Jumat (28/3/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan revitalisasi Pasar Terban bakal memperhatikan pengelolaan limbah. Hal itu sesuai dengan target pemerintah untuk menjadikan Pasar Terban sebagai pasar ayam higienis pertama di Indonesia.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan bahwa memang Pasar Terban cukup berbeda. Mengingat di dalamnya berisi pasar hewan sekaligus pemotongan ayam.

"Di sini ada muatan pasar hewan, ayam khususnya dan sekaligus pemotongannya. Jadi satu-satunya pasar yang include antara pasar hewan dan pemotongannya ayam adalah di sini, tidak ada di pasar lain," ungkap Hasto saat ditemui di Pasar Terban, Jumat (28/3/2025).

Hal itu yang membuat revitalisasi itu akan mempertimbangkan dari standar kebersihan, baik dari sanitasi maupun higenisitasnya. Hasto memastikan pengolahan limbah pun sudah termasuk dalam proyek revitalisasi Pasar Terban.

Baca Juga: Muhammadiyah Kaya Raya, Haedar Nashir Ungkap Rahasia Pemanfaatan Aset: Bukan Soal Angka, Tapi...

"Ini sistemnya kedap, tidak ada meresap di sini. Sistemnya kedap. Memang ini sudah include dengan pengolahan limbah, ada alat drainase, ada peresapan, ada pengolahan limbahnya, kemudian ada sampah organik dan anorganik termanage di belakang. Kemudian nanti tidak lagi ke depo. Ini tidak akan membebani depo. Jadi sampah termanage dengan baik dan langsung ke TPA," ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani menambahkan Kementerian PU sudah membangun pengelolaan limbah khusus untuk penyembelihan ayam di Pasar Terban.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Vero Ambar memberi keterangan mengenai progres revitalisasi Pasar Terban, Jumat (28/3/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

"Jadi di sisi belakang itu khusus nanti untuk penyembelihan di sana, treatmentnya ada di sana. Jadi sanitasi dan higienisnya sangat kita jaga. Nanti limbahnya pengelolaan di sana, kemudian sudah ada treatmentnya, kemudian nanti masuk ke limbahnya Pemerintah Kota Yogyakarta," tutur Vero.

"Itu sudah kami pikirkan, karena ya mau tidak mau pasar lama kan belum terkondisi dengan baik dari sisi higienitasnya. Sehingga itu kita bangun benar-benar memenuhi standar sanitasi," imbuhnya.

Selain itu, Vero bilang pihaknya juga bakal memberikan pembekalan kepada juru sembelih. Sehingga dapat bekerja sesuai dengan ketentuan sanitasi atau higenisitas yang baik.

Baca Juga: Inklusivitas Bukan Sekadar Slogan, Muhammadiyah & Unisa Bersatu Berdayakan Disabilitas di Jogja

Progres Pembangunan Sesuai Jadwal

Ketua Tim PPK Prasarana Strategis II Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY R. Haryo Satriyawan menyatakan bahwa sejauh ini progres pelaksanaan pembangunan sudah mencapai 61 persen. Secara waktu, proyek ini masih sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Saat ini progres pelaksanaan pembangunan sudah sampai 61 persen sesuai dengan time schedule atau progres yang telah direncanakan," ucap Haryo.

Pembangunan revitalisasi Pasar Terban menggunakan APBN dengan nilai kontrak sekitar Rp 55,9 miliar dan pekerjaan manajemen konstruksi sekitar Rp 1,6 miliar. 

Pekerjaan dilaksanakan multiyears dimulai 18 September 2024 dan selesai pada 14 Juli 2025. Diketahui Pasar Terban memiliki luas lahan 7.838 meter persegi dengan total bangunan tiga lantai seluas 9.857 meter persegi.

"Kalau saat ini struktur sudah selesai, kemudian sekarang sudah bisa dilihat, atap sudah 60 persen, nanti setelah itu masuk ke arsitek maupun [mekanikal-elektrikal] ME. ME sebagian sudah kita mulai, nanti mungkin lebih ke finishing-finishing," terangnya.

Secara umum tiga lantai di Pasar Terban itu bakal dibagi peruntukannya. Mulai dari lantai 1 area basah, lantai 2 area kering dan kemudian lantai 3 area untuk food court.

"Tapi untuk plotting-plottingnya, pedagang apa saja, itu Dinas Perdagangan yang mengetahuinya," imbuhnya.

Terkait parkir kendaraan, Haryo bilang akan disediakan oleh Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta. Namun dia sudah menyiapkan halaman depan untuk parkir mobil.

"Kemudian nanti untuk parkir di depan, halaman depan untuk parkir mobil. Kemudian untuk parkir sepeda motornya nanti akan dibangun oleh pemerintah kota dari Disdag akan membangun parkir motor sejumlah untuk kapasitas 200 sepeda motor," tuturnya.

Load More