SuaraJogja.id - Jumlah lansia di Kabupaten Sleman pada tahun 2024 tercatat menjadi yang tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Setidaknya ada 685.000 orang lansia atau 15 persen dari total 1,1 juta penduduk di wilayah Sleman.
Angka tersebut berbanding lurus dengan usia harapan hidup di Sleman yang mencapai 75 tahun.
Melihat hal itu, Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN DIY, Mohammad Iqbal Apriansyah, menegaskan pentingnya program pemerintah yang ramah lansia.
Mengingat prevalensi lansia di Indonesia mencapai 15,6 persen.
Hal tersebut disampaikan Iqbal saat Launching Sekolah Lansia kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Melati Sebayu yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman di Serambi Masjid Nurul Amin, Sebayu, Triharjo, Kapanewon Sleman, Senin (28/4/2025) kemarin.
"Lansia perlu mendapatkan kemudahan akses, layanan, dan manfaat dari pemerintah. Sleman patut menjadi contoh, karena di sini program sekolah lansia pertama kali dikembangkan dan kini diadopsi nasional," kata Iqbal dikutip Selasa (29/4/2025).
Dikatakan Iqbal, pembelajaran di Sekolah Lansia dirancang menyenangkan tanpa tugas (PR). Namun diyakini dapat berdampak signifikan bagi para lansia.
"Peserta menjadi lebih 'smart' [sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat] dibandingkan hanya berdiam di rumah," ungkap dia.
Baca Juga: Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
Melalui konsep pembelajaran 'smart', lansia diharapkan mampu mewujudkan tujuh dimensi lansia tangguh.
Mulai dari spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, profesional, vokasional, dan lingkungan.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Dwi Wiharyanti (Wiwik), menyatakan bahwa tahun 2025 ini pihaknya menambah 6 kelompok sekolah lansia, termasuk BKL Melati Sebayu.
Sehingga saat ini total sekolah lansia mencapai 12 kelompok yang tersebar di wilayah Bumi Sembada.
"Harapannya, lansia tidak hanya panjang umur, tetapi juga smart, sehat, produktif, dan bahagia, baik di dunia maupun akhirat," ujarnya Wiwik.
Selain itu, Wiwik bilang Sekolah Lansia didorong untuk mampu semakin meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku lansia tentang berbagai hal penting.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan
-
100 Tahun Perjuangan Perempuan Masih Jauh dari Keadilan, Stigma Korban KDRT Masih Seputar Pakaian
-
BRI Salurkan Bantuan Kemanusiaan di Puluhan Lokasi Bencana Sumatra, Bukti Komitmen Sosial
-
Yogyakarta Jadi Fokus Pengadaan SPKLU untuk Hadapi Lonjakan Wisatawan Natal dan Tahun Baru
-
Hadapi Nataru, BRI Andalkan Digital Banking dan AgenBRILink: Dana Tunai Mencapai Rp21 Triliun