SuaraJogja.id - Seperti halnya sejumlah negara, kasus COVID-19 kembali merebak di Yogyakarta. Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Yogyakarta dilaporkan positif COVID-19 pada akhir Mei 2025 lalu.
"Jadi sebenarnya kalau dari hasil lab-nya memang bunyinya positif COVID," ujar Kadinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie di Yogyakarta, Rabu (11/6/2025).
Namun satu kasus positif COVID-9 yang ditemukan di Puskesmas Danurejan Kota Yogyakarta, menurut Pembajun termasuk kategori ringan.
Pasien bahkan hanya melakukan isolasi mandiri dan tidak dirawat di rumah sakit (RS).
"Kasus COVID-19 di Danurejan CT Value >30, artinya kondisi pasien baik dan sekarang sudah sembuh," jelasnya.
Kasus serupa, lanjutnya juga pernah ditemukan pada awal tahun di Sleman. Namun pasien sudah sembuh dan tidak ada komorbid atau penyakit penyerta.
Namun karena kasus COVID-19 di sejumlah negara kembali naik, maka Kemenkes hingga daerah pun melakukan antisipasi.
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) pun dijalankan untuk mengantisipasi potensi munculnya kasus-kasus COVID-19 yang baru.
"Kita melakukan peringatan gitu lah, mitigasi dengan SKDR. Misalnya kalau itu ada kasus yang penting, misalnya influenza yang banyak, itu menjadi perhatian kita semua mengenai SKDR," ujar dia.
Baca Juga: Covid-19 Naik Lagi, Ini Kata Dinkes Sleman Soal 'Cita Mas Jajar' dan Vaksinasi
Selain SKDR, Dinkes juga meminta kabupaten/kota kembali memperketat protokol kesehatan (prokes) dan meningkatkan kewaspadaan peningkatan kasus COVID-19.
[Ist]
Apalagi saat ini banyak masyarakat sudah lali dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
Karenanya masyarakat kembali diingatkan untuk rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (CTPS) atau menggunakan hand sanitizer.
Selain itu menggunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika berada di kerumunan.
"Saat ini tidak banyak lagi tempat-tempat yang menyediakan cuci tangan, ini yang kami ingatkan. PHBS juga sudah lalai. Masker itu masih salah satu cara yang efektif untuk menangkal, untuk menyebarluaskan, atau memutus mata rantai penularan. Nah itu, itu saja sebenarnya," tandasnya.
Pembajun menambahkan, meski tercatat kasus COVID-19 di DIY, Dinkes belum mendapatkan informasi dari Kemenkes terkait varian baru yang muncul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu