SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta memastikan situasi Covid-19 di wilayahnya masih terkendali.
Meskipun ada satu kasus positif ditemukan baru-baru ini, Kepala Dinkes, Emma Rahmi Aryani, menegaskan tidak ada penularan lanjutan dan pasien telah sembuh.
"Dia positif, tapi bergejala ringan. Kemudian juga kami tracing ke Sleman, dengan Dinas Kesehatan Sleman. Tapi ya ternyata tidak ada, satu rumah itu semuanya negatif, dan anaknya sekarang juga sudah sembuh," ungkap Emma, kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).
Disampaikan Emma, kasus itu ditemukan pada minggu ke-22 tahun ini.
Baca Juga: COVID-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Peringatkan Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Adapun kasus diketahui melalui pemeriksaan di salah satu puskesmas sentinel di Kota Yogyakarta.
Dari empat sampel acak yang diperiksa, satu dinyatakan positif. Pasien itu tinggal di Sleman tapi masih ber-KTP Kota Yogyakarta dan terdaftar sebagai peserta layanan di Puskesmas Danurejan 1.
Dinkes Kota Jogja mengimbau masyarakat tidak perlu panik terkait hal tersebut.
Emma bilang yang terpenting kini adalah tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama bagi yang memiliki komorbid.
Masker dan cuci tangan tetap dianjurkan sebagai langkah pencegahan berbagai penyakit menular, tidak hanya sebatas pada Covid-19 saja. Termasuk penyebaran penyakit menular seperti tuberkulosis, hepatitis, dan diare.
Baca Juga: Covid-19 Naik Lagi, Ini Kata Dinkes Sleman Soal 'Cita Mas Jajar' dan Vaksinasi
"PHBS itu, yang dilakukan. Cuci tangan, pakai masker. Masker itu kan juga tidak hanya pas Covid sekarang, sebetulnya itu juga bermanfaat untuk penyakit menular yang lain. Kalau waspada itu tidak hanya Covid saja, kita waspada dengan semuanya," ujarnya.
Terkait kesiapan infrastruktur, seluruh rumah sakit di Kota Yogyakarta, Emma menyebut masih memiliki ruang isolasi yang aktif.
Ruang ini disiapkan bukan hanya untuk Covid-19, tetapi juga untuk antisipasi penyakit menular lainnya.
"Rumah sakit itu enggak usah ada Covid itu, masih ada [ruang isolasi], menyiapkan, karena itu menjadi persyaratan bahwa harus punya ruang isolasi, karena menyediakannya bukan hanya untuk Covid," ungkapnya.
Pihaknya tetap membuka kemungkinan untuk penyesuaian kebijakan jika kasus kembali meningkat.
Termasuk menambah kapasitas isolasi atau penunjukan rumah sakit rujukan khusus jika dibutuhkan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Skema Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 di Ronde 4 Kualifikasi Zona Asia
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
Terkini
-
Ciamiknya Pakaian Bekas Disulap Jadi Berkelas di Ibis Styles Yogyakarta
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?
-
Gaya Hidup Bikin Boncos? Ini Jurus Ampuh Mahasiswa Bebas dari Pinjol & Raih Ketahanan Finansial
-
Sambut Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025, Bank Mandiri Tebar Cashback hingga Diskon Belanja
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Bandara YIA Siaga Penuh, Ini Langkahnya