SuaraJogja.id - Sebanyak 989 pekerja PT Mataram Tunggal Garment (MTG) terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hal ini menyusul pabrik garmen yang dilanda musibah kebakaran beberapa waktu lalu.
Ratusan pekerja PT MTG itu pun mulai menerima pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan. Total manfaat yang disalurkan mencapai Rp3,9 miliar.
"Hari ini jaminan hari tua dari BBJS ketenagakerjaan, mulai kita cairkan terhadap karyawan dampak pemberhentian, yang diberikan kepada 989 tenaga kerja," kata Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, di Pendopo Parasamya Sekretariat Daerah Pemkab Sleman, Senin (16/6/2025)
Danang berharap dana tersebut dapat dimanfaatkan para pekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Lebih dari itu bahkan juga dapat digunakan sebagai modal usaha.
"Dengan harapan ini bisa menjadi ya modal atau apalah untuk tenaga kerja agar selama dia berhenti kerja ini bisa untuk mencukupi kebutuhan atau untuk modal usaha beliau, tenaga kerja ini," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta Rudi Susanto mengatakan pelayanan pencairan JHT bagi para pekerja PT MTG itu akan dilaksanakan selama tiga hari ke depan di kompleks Pemkab Sleman.
"Tiga hari ke depan akan memberikan layanan, proses klaim dan akan langsung membayarkan sejumlah kurang lebih Rp3,9 miliar untuk 989 tenaga kerja," ungkap Rudi.
Baca Juga: 90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman, Sutiasih mengatakan bahwa tidak hanya memfasilitasi pekerja untuk pencairan JHT. Pihaknya juga memfasilitasi peluang kerja baru bagi para korban PHK.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan PT MTG untuk memfasilitasi mereka supaya mereka bekerja kembali dengan progran taksi pekerja. Kami bekerja sama dengan lima perusahaan. Kami hadirkan dua PT yang akan merekrut," ungkap Sutiasih.
Sementara itu, seorang pekerja PT MTG yang terkena PHK, Tri (56) warga Murangan, Sleman menyatakan bahwa dirinya akan memanfaatkan dana JHT untuk memulai usaha kecil.
"Derep tandur [rencana ke depan] mau kemana lagi, usia sudah enggak produktif, mau daftar juga enggak bisa, paling ya itu, atau ini ada pesangon ya aku belikan kambing atau untuk usaha," kata Tri.
Pekerja yang sudah mengabdi di PT MTG sejak 1996 itu mengaku ikhlas dengan kondisi ini.
"Ya biasa, kan kerja selamanya enggak di pabrik, pasti suatu saat saya juga keluar, ini juga kesempatan saya untuk mendekatkan diri pada yang kuasa, ada hikmahnya, enggak terus merana, ikhlas," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bantuan dari BRI Telah Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak di Sumatera
-
Korupsi Bupati Sleman, Kuasa Hukum Tegaskan Peran Raudi Akmal Sesuai Tugas Konstitusional DPRD
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang