SuaraJogja.id - Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 tak hanya menjadi perhelatan olahraga lari semata.
Lebih dari itu, event tahunan ini sudah digadang-gadang sebagai penggerak ekonomi di Yogyakarta dan sekitarnya.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menuturkan bahwa event lari yang diikuti kurang lebih 9.200 orang pada tahun ini dirancang sebagai salah satu penggerak ekonomi lokal. Terkhusus bagi UMKM yang lahir dan berkembang di Yogyakarta.
"Memang kita ingin menciptakan acara ini [Mandiri Jogja Marathon] adalah penggerak dari ekonomi," kata Darmawan saat diwawancarai di sela pelaksanaan MJM 2025, di Candi Prambanan, Minggu (22/6/2025).
Ia menyoroti keikutsertaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam berbagai rangkaian kegiatan ini. Tidak hanya pada saat pelaksanaan puncak acara saja namun sudah sejak beberapa waktu lalu.
Misalnya saja sejak pengambilan race pack bagi para pelari yang menghadirkan beberapa UMKM kuliner dan brand olahraga apparel lokal yang ikut dihadirkan dalam program Mlaku Lokal.
Kemudian pada saat hari pelaksanaan lomba di Candi Prambanan hari ini, ada setidaknya puluhan UMKM dari kuliner hingga fashion yang dihadirkan.
Tenant-tenant itu pun tak pernah sepi oleh para pengunjung dan pelari. Mereka menjajal berbagai kuliner dan berbelanja produk UMKM lokal lainnya yang ada di sana.
"Kalau kita lihat banyak sekali peserta UMKM yang berpartisipasi, tidak hanya di tempat, waktu kemarin mungkin teman-teman juga lihat pengambilan race pack, kemudian sekarang di acara ini juga banyak sekali UMKM yang kita sediakan tempatnya untuk berusaha," ungkapnya.
Baca Juga: Lari Sambil Beramal untuk Bumi, MJM 2025 Dorong Operasi Nol Emisi
Keterlibatan UMKM tersebut, kata Darmawan, selaras dengan tema besar MJM 2025, yakni Accelerate Your Limit, Embrace the Culture.
Bank Mandiri tidak hanya ingin mendorong sektor ekonomi rakyat, tetapi juga mengangkat budaya lokal agar semakin dikenal dan dihargai.
"Jadi selain kita meningkatkan perekonomian kerakyatan di sekitar Jogja, ini juga kita ingin budaya yang ada di Jogja khususnya dan nanti juga seluruh Indonesia akan kita dorong untuk terus kita tingkatkan, kita bangkitkan kearifan lokal dari Indonesia," tegasnya.
Menurutnya, dampak ekonomi MJM tidak hanya terasa pada hari pelaksanaan. Gema acara ini pun sudah terasa sejak beberapa minggu sebelumnya.
Dia menyebut bahwa gema MJM ini akan terus berlanjut pasca-event melalui sejumlah program pemberdayaan komunitas lokal. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan dampak ekonomi dan sosial dari MJM.
"Nanti setelah acara ini, post event juga akan terus kita dorong dengan bagaimana beberapa program nanti detailsnya teman-teman akan di update yang terkait dengan komunitas-komunitas di sekitar Prambanan ini," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
Pilihan
-
Bobotoh Diminta Serbu GBLA! Marc Klok: Di Bandung, Lawan Tidak Akan Dapat Apa-Apa!
-
Dua Raksasa Properti Jepang Kajima & Mitsubishi Dikabarkan Incar Saham Diamond Citra Propertindo
-
Penonton Kecewa! Kelme Telat Kirim, Persib Main Laga Penting Tanpa Jersey Anyar
-
Momen Kapal Tentara China Hancurkan Sekutu Sendiri saat Kejar Pasukan Filipina
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Memori Besar Terupdate Agustus 2025
Terkini
-
Dorong Deteksi Dini Kesehatan Siswa, Disdikpora Bantul Usulkan Program CKG Langsung di Sekolah
-
Yogyakarta Siaga Kemarau Basah! Waspada Hujan Es dan Angin Kencang
-
Prabowo Subianto Berdarah Sultan HB II? Keluarga Keraton Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mortir Jumbo Gegerkan Sleman, Bom Terbesar yang Pernah Ditemukan Polda DIY
-
Mortir Jumbo Diledakkan di Sleman, Getaran Dahsyatnya Rusak Rumah Warga