- Pemkot Jogja berupaya memaksimalkan layanan literasi warga
- Sejumlah upaya dilakukan dengan memperlebar layanan peminjaman buku
- DPK mengklaim tingkat kunjungan warga ke perpustakaan daerah ini mencapai 6.000 orang dalam sebulan
SuaraJogja.id - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta terus mengoptimalkan layanan literasi dengan memperkaya koleksi buku cetak sekaligus mengembangkan akses bacaan digital bagi masyarakat.
Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Gemar Membaca DPK Kota Jogja, Nunun Zulaikha, menjelaskan bahwa saat ini koleksi buku di Perpustakaan Kota Jogja telah mencapai sekitar 35.000 judul.
Penambahan koleksi dilakukan secara rutin agar masyarakat memiliki pilihan bacaan yang lebih beragam.
"Tambahan koleksi buku juga kami peroleh dari Perpustakaan Nasional melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain buku fisik, kami menyeimbangkannya dengan koleksi digital melalui e-Library YK," ungkap dia dikutip dari Harianjogja.com, Minggu (14/9/2025).
Selain memperluas koleksi cetak, DPK Kota Jogja juga menghadirkan layanan digital yang mudah diakses.
Masyarakat dapat membaca buku elektronik hanya dengan melakukan scan barcode di sejumlah spot baca, dengan jangkauan hingga radius 1–2 kilometer.
Meski layanan digital semakin berkembang, minat masyarakat terhadap buku cetak masih tinggi.
Data mencatat, kunjungan ke Perpustakaan Kota Jogja mencapai sekitar 6.000 orang setiap bulan, di mana mayoritas pengunjung memilih membaca atau meminjam buku cetak secara langsung.
"Banyak pengunjung yang tetap ingin berinteraksi dengan pustakawan, meski ada juga yang memanfaatkan fasilitas internet untuk penelusuran informasi," tambahnya.
Baca Juga: Mahasiswa Wajib Tahu, 3 Tools AI Gratis Bikin Presentasi Unik Tanpa Ribet
Untuk sistem peminjaman, DPK Kota Jogja masih menerapkan aturan penggunaan kartu identitas sebagai jaminan.
Kebijakan ini bertujuan menjaga keamanan koleksi dan memastikan buku dikembalikan tepat waktu.
"Buku adalah aset berharga, sehingga perlu dijaga. Peminjaman dapat diperpanjang satu kali agar pemustaka lain juga memiliki kesempatan membaca buku yang sama," jelas Nunun.
Ia berharap layanan perpustakaan, baik dalam bentuk buku cetak maupun digital, mampu menjangkau lebih banyak masyarakat sekaligus menumbuhkan budaya gemar membaca di Kota Jogja.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
5 Cafe Gelato Paling Ngena di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
BRI Gelar RUPSLB, Aset Tembus Rp2.123 Triliun Hingga Q3 2025
-
BRI Pastikan Pembayaran Dividen Interim Saham 2025 pada Januari 2026
-
Pohon Tumbang Jadi Momok saat Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Waspadai Dampak Siklon Mendekat
-
Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan