Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 16 September 2025 | 19:33 WIB
Ilustrasi kebakaran saat pemadam kebakaran melakukan pendinginan. [Dok Humas Damkar]
Baca 10 detik
[batas-kesimpulan]

SuaraJogja.id - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta mencatat ada 40 kejadian kebakaran di sepanjang bulan Januari-Agustus 2025.

Dari data kebakaran tersebut, 70 persen dugaan penyebab terbesar kebakaran adalah adanya korsleting listrik pada rumah tangga.

"Tahun ini sampai dengan Agustus ada 40 kejadian kebakaran di dalam kota. Dugaan penyebab paling tinggi konsleting, sekitar 70 persen," kat Kepala Damkarmat Kota Yogyakarta, Taokhid, dikutip Selasa (16/9/2025).

Diungkap Taokhid, selain korsleting listrik, faktor kelalaian masyarakat atau human error juga masih mendominasi.

Mulai dari lupa mematikan kompor, meninggalkan pembakaran sampah, hingga kelalaian kecil lain yang berujung kebakaran.

Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik, terutama saat memakai colokan dan stop kontak.

Beban sambungan listrik yang terlalu banyak dapat menimbulkan panas berlebih dan berujung kebakaran.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Termasuk memastikan kondisi rumah aman saat bepergian.

Baca Juga: Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan: Benarkah Larangan Nyi Roro Kidul Berbasis Sains?

Hal kecil seperti membuang puntung rokok sembarangan, meninggalkan lilin menyala, atau menggunakan obat nyamuk bakar di dekat kasur bisa menjadi pemicu kebakaran.

"Pemilihan kabel listrik harus disesuaikan dengan kebutuhan beban. Jangan sampai ceroboh, karena dampaknya bisa fatal," tegasnya.


Edukasi Digencarkan

Damkarmat Kota Yogyakarta pun tetap gencar untuk melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat, komunitas, hingga sekolah.

Program edukasi kebakaran sudah berjalan lebih dari 30 kegiatan dan ditambah kegiatan mandiri yang digagas masyarakat di tingkat kampung maupun RW, yang digelar seminggu sekali.

Namun keterbatasan sumber daya manusia (SDM) membuat Damkarmat harus berbagi tenaga dengan program lainm

Load More