- Nelayan di Pansel DIY diminta selalu waspada di musim hujan saat ini
- Beberapa kasus kecelakaan terjadi dan jadi antisipasi pemerintah
- Nelayan diharapkan terus memantau kondisi cuaca setiap hari
SuaraJogja.id - Para nelayan di pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta untuk memakai jaket pelampung. Hal ini sebagai antisipasi kecelakaan laut yang berujung kematian.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Catur Nur Amin, mengatakan bahwa jaket pelampung penting untuk selalu dikenakan apalagi saat melaut.
Terlebih di cuaca yang sudah sangat susah diprediksi sekarang.
"Cuaca akhir-akhir ini susah diprediksi. Kalau dulu nelayan mengandalkan ilmu 'titen' [pertanda] dengan menghitung gelombang, sekarang kadang sudah tidak sesuai. Jadi pelampung tetap harus dipakai," kata Catur dikutip, Rabu (17/9/2025).
Kekinian insiden perahu terbalik terjadi di Pantai Trisik, Galur, Kulon Progo, Minggu (14/9/2025) pagi kemarin.
Adapun Perahu Karya Dilaga I terbalik usai dihantam ombak besar.
Beruntung nakhoda dan anak buah kapal berhasil selamat.
Selain kejadian di Pantai Trisik, diungkap Catur, pada awal 2025 lalu, adapula insiden yang melibatkan seorang nelayan berujung meninggal dunia akibat kecelakaan di Pantai Congot, Kulon Progo.
Meskipun saat itu korban sudah mengenakan jaket pelampung namun korban terhempas ombak dan terbentur kapal.
Baca Juga: Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
"Dari kasus yang ada itu ternyata bukan nelayan baru. Mereka adalah nelayan-nelayan senior, artinya mereka sudah paham dengan kondisi perairan di daerah tersebut," tandasnya.
Sehingga memang penggunaan pelampung tidak hanya ditujukan bagi nelayan baru tetapi juga termasuk nelayan berpengalaman.
Mengingat potensi kecelakaan selalu ada dan kondisi cuaca yang tak menentu.
Dia bilang pihaknya terus berkoordinasi dengan DKP Kabupaten untuk menyosialisasikan informasi cuaca dari BMKG ke nelayan.
Terutama di wilayah Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo yang kawasan pantainya berbatasan langsung dengan laut lepas.
Setiap muncul prakiraan atau peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG pada umumnya nelayan tidak berani melaut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Bisa Bikin Wisata Akhir Tahun Makin Cuan!
-
Punggung Ibu, Punggung Keluarga: Kisah Buruh Gendong Menggendong Asa di Jantung Pasar Beringharjo
-
Ada Ibu yang Tetap Bertahan di Balik Seragam dan Shift Panjang, Kerasnya Jadi Working Mom di Jogja
-
10 Tempat Wisata Anak di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
5 Rental Motor Murah Meriah di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun 2025