Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 17 September 2025 | 19:07 WIB
Salah satu depo sampah yang ada di Kota Yogyakarta, Rabu (17/9/2025). [Hiskia/Suarajogja]
Baca 10 detik
  • Pemkot Jogja menyiapkan ribuan ember untuk masyarakat
  • Ember tersebut merupakan program dari CSR
  • Penggerobak sampah akan dibekali dua ember
[batas-kesimpulan]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan ribuan ember untuk mendukung pemilahan sampah organik.

Setidaknya pada gelombang pertama ada 2.200 ember yang bakal dibagikan ke warga maupun penggerobak pengangkut sampah.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan ribuan ember tersebut diperoleh dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dan sebagian lagi dibeli secara sukarela.

"Ya ember ini sebagian CSR ya, kita masih mengandalkan CSR-CSR untuk mencari ember dan sebagian juga ada yang merelakan untuk beli ember secara volunter," kata Hasto, kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

Menurut Hasto, Pemkot telah mengadakan 1.000 ember yang kemudian dibagikan ke setiap RW.

Selain itu, sekitar 1.200 ember disiapkan khusus untuk para penggerobak sampah.

"Kita sudah ada beli ember kemarin itu 1.000, yang kita bagi ke RW, satu RW dua [ember]. Kemudian sekitar 1200, satu gerobak dua, satu gerobak dua. Ini paling telat hari Jumat nanti sudah terdistribusi, Kamis kita distribusikan," ucapnya.

Khusus untuk para penggerobak sampah, Hasto menuturkan akan dilengkapi dua ember besar.

Hal itu agar proses pemilahan bisa dilakukan sejak awal pengangkutan.

Baca Juga: Pecah Kongsi Driver Ojol, Massa GARDA Kepung Istana, Aliansi Yogyakarta Pilih Onbid dan Lobi

"Tapi khusus penggrobak itu jalannya bawa dua ember besar, sehingga kalau warga itu ada sisa makanan tidak dicampur dengan yang lain, kan repot warga suruh milah tapi digerobak tidak dipilah. Nah digerobak udah dipilah karena ada embernya," ujarnya.

Meski demikian, Hasto mengungkapkan bahwa pengadaan ember ini tidak bisa menggunakan anggaran daerah.

Sebab barang yang digunakan adalah ember bekas cat.

"[Beli] dari APBD enggak bisa karena yang dibeli ember bekas. Itu kan bekas cat yang 25 kg, terus kita bersihkan, terus kita cuci lagi, terus kita pasang stiker," ungkapnya.

Ia menilai penggunaan ember bekas tersebut justru lebih efisien dan ramah lingkungan.

Pasalnya ember itu memiliki kualitas yang kuat.

Load More