Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 15 Desember 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi Kawasan utara Tugu Jogja. [Kontributor/Fristian Setiawan]
Baca 10 detik
  • Pemkot Yogyakarta memprediksi sekitar dua juta wisatawan akan mengunjungi kota tersebut saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
  • Untuk mengatasi kepadatan, opsi kantong parkir tambahan, termasuk Kridosono dan Menara Kopi, sedang disiapkan.
  • Rencananya, Terminal Giwangan akan diuji coba untuk menampung bus luar kota guna mengurangi beban lalu lintas Sumbu Filosofi.

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memprediksi lonjakan wisatawan signifikan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Dua juta wisatawan diprediksi datang ke kota gudeg pada momen libur Nataru.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan secara statistik jumlah wisatawan domestik ke Kota Jogja setiap tahun selalu menembus angka 10 juta.

Sedangkan hingga Oktober 2025 saja, jumlah kunjungan telah mencapai sekitar 7-8 juta orang. Sehingga sisa kunjungan diperkirakan terjadi pada November dan Desember atau Nataru mendatang.

"Dari tahun ke tahun kan wisatawan domestik itu sekitar 10 juta. Sampai bulan Oktober kemarin kan mencapai 7 juta, 8 juta. Sehingga di peaknya di akhir tahun ini bisa sampai 2 juta," kata Hasto, Minggu (14/12/2025).

Ia bilang pola kunjungan tersebut cenderung konsisten dari tahun ke tahun dan sulit dihindari. Lonjakan pada akhir tahun menjadi fase puncak yang selalu terjadi.

"Jadi karena secara statistik itu susah ditolak. Reguler seperti itu, polanya seperti itu. Selalu 10 juta lebih [kunjungan]," ucapnya.

Siapkan Opsi Kantong Parkir Tambahan

Mengantisipasi lonjakan tersebut, Pemkot Yogyakarta menyiapkan sejumlah alternatif kantong parkir. Salah satu yang diwacanakan adalah penggunaan Kridosono.

Namun, Hasto menegaskan penggunaan kawasan Kridosono sebagai kantong parkir belum ditetapkan secara permanen dan hanya akan dibuka dalam kondisi terpaksa.

Baca Juga: Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!

"Belum fix, cuma kan kita punya alternatif. Kalau seandainya dalam kode terpaksa, maka kridosono itu bisa kita buka. Kemudian bisa menjadi kantong parkir," tuturnya.

Selain Kridosono, Pemkot juga menyiapkan lokasi cadangan lain seperti Menara Kopi untuk menampung kendaraan. Terutama bus kecil dan kendaraan pribadi. 

Skema pengaturan arus masuk kendaraan pun telah disiapkan agar tidak menumpuk di satu titik.

"Jadi kalau kendaraannya dari arah Kridosono itu, harapan saya nanti masuk ke kiri, masuk ke menara kopi. Di situ. Bus-bus kecil pun bisa masuk ke menara kopi. Kendaraan yang kecil bisa masuk ke menara kopi. Itu skenarionya begitu," ungkapnya.

Tak dipungkiri Hasto, persoalan utama saat malam puncak tahun baru adalah keterbatasan kantong parkir. Ketika Malioboro ditutup secara situasional karena terlalu padat, area parkir sirip otomatis terisi penuh dan sulit dikendalikan.

"Nah itu kan selalu masalah yang ada kan itu kantong parkirnya tidak mencukupi," ujarnya.

Load More