Usai berhasil membawa kondom, ternyata kondom tersebut mengandung spermisidanya yang memaksa keempat perempuan tersebut harus mengulang. Tasya bermaksud untuk menelpon Ari, di waktu yang sama Ari sedang mengajar di bimbel tempatnya bekerja. Karena biasanya tidak ada hal yang aneh-aneh, Ari mengangkat panggilan Tasya dengan loudspeaker hidup.
"Kak, yang tadi ternyata caranya salah jadi bisa gag keluarin spermanya lagi? Pokoknya kita tungguin yah. Sebentar lagi Novi sama Renata juga ke sini. Please kaaakkk, pokoknya harus hari ini, maleman juga gapapa. Nanti kita jemput deh," ucap tasya.
Panggilan ditutup sebelum ia sempat membalas. Sekelas mendadak hening, semua siswa terdiam. Begitu pula pemilik bimbel, tidak lama setelahnya, ia dipecat.
"Begitulah, akibat kondom, saya harus kehilangan pekerjaan. Satu pesan dari saya, saya tidak menganjurkan seks pranikah, tetapi jika terpaksa, lebih baik menggunakan kondom daripada tidak. Anda malu ketika membelinya? Percayalah, rasa malu yang anda tanggung itu masih lebih kecil daripada rasa malu yang harus saya tanggung. Jika masih malu bagaimana? Ya, jangan berhubungan seks. Itu saja," ujarnya di akhir cerita.
Baca Juga:Aksi John Kei, dari Blowfish, Bertobat, sampai Kasus Berdarah Green Lake