Rezeki Lancar, Ini Bacaan Surat Al-Waqiah Setelah Salat

SuaraJogja.id - Membaca Surat Al-Waqiah memberikan berbagai keutamaan seperti rezeki lancar. Jadi sangat penting untuk mengetahui bacaan surat Al-Waqiah dan membacanya setelah ibadah salat, secara rutin setiap harinya.

Surat Al-Waqiah merupakan surat ke-56 dalam Al Quran yang berarti hari kiamat. Membaca surat Waqiah mampu mendatangkan banyak fadilah atau keutamaan. Salah satunya adalah mendapatkan rezeki yang berlimpah.

Rezeki banyak sekali wujudnya. Surat Waqiah ini memerinci rezeki apa saja yang akan dilancarkan oleh Allah, antara lain memperoleh kekayaan yang berlimpah, ditunaikan hajatnya, dijauhkan dari sifat kikir dan lain sebagainya.

Bacaan Surat Al-Waqiah

Surat Al-Waqiah memiliki 96 ayat. Disarankan untuk membaca sebanyak 3 kali sesudah selesai menunaikan salat Subuh dan juga 3 kali sesudah menunaikan salat Isya yang akan dijadikan seseorang yang hartawan dan juga dermawan.

Surat Waqiah utamanya dibaca setelah salat Duha atau salat tahajud. Berikut bunyi Surat Waqiah ayat 1-96.

Izaa waqa'atil waaqi'ah: Apabila terjadi hari Kiamat.
Laisa liwaq'atihaa kaazibah: Terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).
Khafidatur raafi'ah: (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).
Izaa rujjatil ardu rajjaa Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya.
Wa bussatil jibaalu bassaa: dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya.
Fakaanat habaaa'am mumbassaa: maka jadilah ia debu yang beterbangan,
Wa kuntum azwaajan salaasah: dan kamu menjadi tiga golongan,
Fa as haabul maimanati maaa as haabul maimanah:yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,
Wa as haabul mash'amati maaa as haabul mash'amah: dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,
Wassaabiquunas saabiquun: dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga).
Ulaaa'ikal muqarrabuun: Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah),
Fii Jannaatin Na'iim: Berada dalam surga kenikmatan,
Sullatum minal awwaliin: segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
Wa qaliilum minal aa khiriin: dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.
'Alaa sururim mawduunah: Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata,
Muttaki'iina 'alaihaa mutaqabiliin: mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan
Yatuufu 'alaihim wildaa num mukkhalladuun: Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda
Bi akwaabinw wa abaariiq, wa kaasim mim ma'iin: dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,
Laa yusadda'uuna 'anhaa wa laa yunzifuun: mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
Wa faakihatim mimmaa yatakhaiyaruun: dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih,
Wa lahmi tairim mimmaa yashtahuun: dan daging burung apa pun yang mereka inginkan.
Wa huurun'iin: Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,‌
Ka amsaalil lu'lu'il maknuun: laksana mutiara yang tersimpan baik.
Jazaaa'am bimaa kaanuu ya'maluun: Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.
Laa yasma'uuna fiihaa laghwanw wa laa taasiimaa: Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,
Illaa qiilan salaaman salaamaa: tetapi mereka mendengar ucapan salam.
Wa as haabul yamiini maaa as haabul Yamiin: Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu.
Fii sidrim makhduud: (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
Wa talhim manduud: dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
Wa zillim mamduud: dan naungan yang terbentang luas,
Wa maaa'im maskuub: dan air yang mengalir terus-menerus,
Wa faakihatin kasiirah: dan buah-buahan yang banyak,
Laa maqtuu'atinw wa laa mamnuu'ah: yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,
Wa furushim marfuu'ah: dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
Innaaa anshaanaahunna inshaaa'aa: Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,
Faja'alnaahunna abkaaraa: lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,
'Uruban atraabaa: yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,
Li as haabil yamiin: untuk golongan kanan,
Sullatum minal awwa liin: segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
Wa sullatum minal aakhiriin: dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.
Wa as haabush shimaali maaa as haabush shimaal: Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
Fii samuuminw wa hamiim: (Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih,
Wa zillim miny yahmuum: dan naungan asap yang hitam,
Laa baaridinw wa laa kariim: tidak sejuk dan tidak menyenangkan
Innaahum kaanuu qabla zaalika mutrafiin: Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah,‌
Wa kaanuu yusirruuna 'alal hinsil 'aziim: dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar,
Wa kaanuu yaquuluuna a'izaa mitnaa wa kunnaa turaabanw wa izaaman'ainnaa lamab'uusuun: dan mereka berkata, "Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?
Awa aabaaa'unal awwaluun: Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?"
Qul innal awwaliina wal aakhiriin: Katakanlah, "(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian,
Lamajmuu'uuna ilaa miiqooti yawmim ma'luun: pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah
dimaklumi.
Summa innakum ayyuhad daaalluunal mukazzibuun: Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!
La aakiluuna min shaja rim min zaqquum: pasti akan memakan pohon zaqqum,‌
Famaali'uuna minhal butuun: maka akan penuh perutmu dengannya.
Fashaaribuuna 'alaihi minal hamiim: Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
Fashaaribuuna shurbal hiim: Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum.‏
Haazaa nuzuluhum yawmad diin: Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan."
Nahnu khalaqnaakum falaw laa tusaddiquun: Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari
berbangkit)?
Afara'aytum maa tumnuun: Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan.
'A-antum takhluquu nahuuu am nahnul khaaliquun: Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?
Nahnu qaddarnaa baina kumul mawta wa maa nahnu bimasbuuqiin: Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,
'Alaaa an nubaddila amsaalakum wa nunshi'akum fii maa laa ta'lamuun: untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
Wa laqad 'alimtumun nash atal uulaa falaw laa tazakkaruun: Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Afara'aytum maa tahrusuun: Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?
'A-antum tazra'uunahuuu am nahnuz zaari'uuun: Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan?
Law nashaaa'u laja'al naahu hutaaman fazaltum tafakkahuun:
Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang,
Innaa lamughramuun: (sambil berkata), "Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian,
Bal nahnu mahruumuun: bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun."
Afara'aytumul maaa'allazii tashrabuun: Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum?
'A-antum anzaltumuuhu minal muzni am nahnul munziluun: Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
Law nashaaa'u ja'alnaahu ujaajan falaw laa tashkuruun: Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?
Afara'aytumun naaral latii tuuruun: Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan (dengan kayu)?
'A-antum anshaatum shajaratahaaa am nahnul munshi'uun: Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan?‌
Nahnu ja'alnaahaa tazkira tanw wa mataa'al lilmuqwiin: Kami menjadikannya (api itu) untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir.
Fasabbih bismi Rabbikal 'aziim: Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.
Falaa uqsimu bimaawaa qi'innujuum: Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
Wa innahuu laqasamul lawta'lamuuna'aziim: Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui,
Innahuu la quraanun kariim: dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,
Fii kitaabim maknuun: dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),
Laa yamassuhuuu illal mutahharuun: tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.
Tanziilum mir Rabbil'aalamiin: Diturunkan dari Tuhan seluruh alam.
Afabihaazal hadiisi antum mudhinuun: Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur'an),
Wa taj'aluuna rizqakum annakum tukazzibuun: dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).
Falaw laaa izaa balaghatil hulquum: Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,
Wa antum hiina'izin tanzuruun: dan kamu ketika itu melihat,
Wa nahnu aqrabu ilaihi minkum wa laakil laa tubsiruun: dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat.
Falaw laaa in kuntum ghira madiiniin: maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),
Tarji'uunahaaa in kuntum saadiqiin: kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?‏
Fa ammaaa in kaana minal muqarrabiin: Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah), Farawhunw wa raihaa nunw wa jannatu na'iim: maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.
Wa ammaaa in kaana min as haabil yamiin Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
Fasalaamul laka min as haabil yamiin: maka, "Salam bagimu (wahai) dari golongan kanan!" (sambut malaikat).Wa ammaaa in
kaana minal mukazzibiinad daaalliin: Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan dan sesat,Fanuzulum min hamiim: maka dia disambut siraman air yang mendidih,Wa tasliyatu jahiim: dan dibakar di dalam neraka.
Inna haaza lahuwa haqqul yaqiin: Sungguh, inilah keyakinan yang benar.
Fasabbih bismi rabbikal 'aziim: Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.Itu tadi informasi mengenai bacaan surat Al-Waqiah setelah salat.