SuaraJogja.id - Minuman keras kembali merenggut nyawa warga Yogyakarta. Setelah beberapa hari lalu, warga Tegalrejo meninggal dunia akibat menenggak miras, kali ini giliran tiga orang warga Purwokinanti, Kecamatan Pakualaman, Jogja jadi korban.
Kasubag Humas Polresta Jogja Iptu Sartono menjelaskan, ketiga korban meninggal dunia itu semuanya merupakan warga Jagalan Ledoksari, Kelurahan Purwokinanti.
Berdasarkan data kepolisian, ketiganya masing-masing adalah K (50); AP (31); dan HBK (46). Ketiganya berpesta miras selama tiga hari tiga malam.
Ketiganya, kata Sartono, meninggal pada hari dan tempat yang berbeda-beda. K meninggal dunia pada Rabu (13/3/2019) di rumahnya, AP meninggal dunia pada Kamis (14/3/2019) di RS Wirosaban, dan HBK meninggal dunia pada Sabtu (16/3/2019) juga di RS Wirosaban.
Baca Juga: Jatuh Cinta di Peternakan Reptil, Romantisnya Pasangan Beda Usia Ini
"Miras apa yang diminum tidak diketahui, karena pada saat ada laporan masuk, korban sudah meninggal dunia dan dicek lokasi yang dipakai minum, sudah bersih tidak ditemukan bekas minuman," kata Sartono, Minggu (17/3/2019).
Kanitreskrim Polsek Pakualaman Iptu Kaswandi mengatakan, pencarian barang bukti cukup sulit dilakukan. Sebab, korban diduga langsung membuang bekas minuman ke sungai.
"Kemungkinan kalau orang habis minum lalu dibuang ke sungai, lalu terbawa air deras kan, jadi tidak ada yang tahu. Soalnya lokasi pesta mirasnya di pinggir sungai," ujar dia seperti diberitakan Harianjogja.com—jaringan Suara.com.
Sebelum meninggal dunia, kata Kaswandi, korban sempat dirawat di rumah sakit. Ia menyayangkan, kejadian tersebut dilaporkan bukan saat kali pertama terjadi, melainkan setelah beberapa kali kejadian.
"Kami mau minta keterangan juga susah, karena semua pelaku posisinya sudah meninggal dunia," ucapnya.
Baca Juga: Mayat Membusuk Ditemukan di Vila Kosong
Meski begitu jajarannya tetap akan mendalami kasus ini, termasuk menindaklanjuti dengan mengusut sumber miras yang dikonsumsi oleh korban.
Berita Terkait
-
Ayah Ronaldo Ternyata Legenda PSIM Yogyakarta Kini Manajer Klub Liga 4, Ini Sosoknya
-
Profil Erwan Hendarwanto, Pelatih asal Magelang yang Bawa PSIM Yogyakarta Promosi ke Liga 1
-
3 Alasan PSIM Yogyakarta Perlu Rekrut Jens Raven untuk Musim Depan: Ikatan Historis dengan Sang Nenek
-
Pelatih PSIM Yogyakarta: Qadarullah, Allah yang Menggerakkan Kami ke Liga 1
-
Erwan Hendrawanto, Sosok yang Berjasa Bawa PSIM Promosi Liga 1
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali