SuaraJogja.id - Pencarian korban tertimbun tanah longsor di Komplek Makam Raja-raja Mataram, Imogiri, Bantul telah memasuki hari ketiga, Rabu (20/3/2019). Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Hendro Cahyono mengatakan pengerukan tanah telah mencapai lantai rumah.
Kejadian tanah longsor terjadi pada Minggu (17/03/2019) sekitar pukul 21.00 WIB. Menurut keterangan keluarga, kedua korban biasanya berada di dalam kamar. Kedua korban yang masih dicari merupakan asisten rumah tangga sekaligus pengasuh dan anak majikannya. Sang pengasuh berusia sekitar 40 tahun hingga 50 tahun, sementara sang anak merupakan siswa kelas 3 SD.
"Alhamdulillah ini evakuasi sudah mencapai ke lantai rumah. Jadi ini rumah tertimbun, kita keruk, sudah sampai ke lantai rumah dan kemungkinan ini sudah di kamar korban itu tadi," kata Hendro kepada Suara.com di lokasi pencarian, Rabu (20/03/2019).
Hendro berharap para korban dapat ditemukan hari ini. Proses pencarian berada di bawah komando TNI dan Polri dengan bekerja sama dengan para relawan.
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda DIY menurunkan anjing pelacak dalam proses pencarian korban tanah longsor di Komplek Makam Raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul. Hingga saat ini dua korban masih dalam pencarian.
"Ada dua anjing pelacak," kata Rahma Kepala Urusan DVI Bidokkes Polda DIY kepada Suara.com di lokasi pencarian.
Saat ini tim DVI masih menunggu hasil pencarian dari tim gabungan Basarnas DIY, BPBD Bantul, TNI, Polri, dan para relawan. Tim DVI menurunkan 10 orang.
"Kalau sudah ketemu nanti dibawa ke RS Bhayangkara. Nanti pemulasaraan di sana," ujar dia.
Menurut informasi yang diterima tim DVI, dua korban masih tertimbun di reruntuhan rumah mereka. Seorang berusia 40 tahun hingga 50 tahun, merupakan seorang pengasuh. Korban lain berusia sekitar sembilan tahun merupakan anak pemilik rumah.
Baca Juga: Makam Raja Imogiri Yogyakarta Longsor, Warga Mengungsi
"Kalau dari gambaran keluarga kemungkinan pada saat itu lagi tidur-tiduran. Tapi sepanjang ini belum ketemu," ujar Rahma.
Kontributor : Sri Handayani
Berita Terkait
- 
            
              Makam Raja Imogiri Yogyakarta Longsor, Warga Mengungsi
 - 
            
              Pemda DIY Putar Otak Tangani Ancaman Longsor di Makam Raja Mataram
 - 
            
              Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat di Bantul dan Gunung Kidul
 - 
            
              Banjir Yogyakarta - Jateng, 2 Tewas, 7.240 Orang Mengungsi
 - 
            
              Diguyur Hujan Seharian, Bencana Longsor Landa Magelang
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Warga Jetisharjo Geger! Mortir Perang Dunia II Ditemukan Saat Gali Tanah
 - 
            
              Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
 - 
            
              Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
 - 
            
              DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
 - 
            
              Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama