Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Sabtu, 06 April 2019 | 21:46 WIB
Nisan yang dicabut dari pusaranya di makam Betesda Mrican Jln.Gejayan, Sabtu (6/4/2019) sore. [Harian Jogja/Yogi Anugrah]

SuaraJogja.id - Perusakan dan pembakaran nisan salib berbahan kayu terjadi di kompleks Makam Bethesda Mrican, Jalan Gejayan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (6/4/2019) sore.

Kejadian tersebut diketahui setelah keluarga ahli waris yang hendak berziarah kaget, saat salib penanda tidak lagi terpasang dan melapor ke pengurus makam.

Salah satu keluarga ahli waris yang salib kayunya dicabut dari pusara, Priya Widyakumara, mengakui mengetahui kabar tersebut dari salah seorang kerabatnya.

“Saya dikabarkan ada kejadian di makam orang tua saya. Saya langsung datang, beberapa waktu lalu saya ke sini belum ada kejadian seperti itu,” ucap Priya seperti diberitakan Harianjogja.com—jaringan Suara.com.

Baca Juga: Mayat dalam Koper, Polisi Duga Pemutilasi Budi Tak Cuma Satu Orang

Ia mengakui kecewa dan menyesalkan kejadian tersebut. Ia tidak habis pikir, karena orang yang meninggal masih saja diganggu dengan nisannya dirusak.

"Orang meninggal kok diganggu, saya tidak tahu itu motifnya apa,” ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, Hari Yuniarto, salah satu pengurus makam mengatakan, kali pertama mengetahui peristiwa tersebut setelah salah satu keluarga ahli waris menelponnya dan menanyakan terkait salib kayu tak lagi terpasang.

“Sekitar pukul 15.30 WIB, ada yang menelepon, dan saya periksa, ternyata ada nisan salib yang hangus dan beberapa lagi dicabut dari pusaranya,”kata dia.

Ia mengatakan, ada delapan nisan salib yang dicabut dari pusaranya dan tergeletak di tanah, sedangkan yang terbakar, ia tidak tahu jumlahnya.

Baca Juga: Pecundangi Madura United, Persebaya Tantang Arema di Final Piala Presiden

“Nisan salib yang dicabut, dua sudah dipasang kembali, dan yang enam saya simpan di gudang, untuk nantinya dipasang kembali. Yang dibakar saya jumlahnya tidak tahu. Ada dua atau tiga yang kelihatan hangus. Di pasang satu yang satu masih utuh,” ucap dia.

Selama ini, kata dia, gerbang makam selalu ditutup meski tidak dikunci. “Ini hanya ditutup biasa saja, karena pernah dikunci namun dibuka orang secara paksa. Namun ini saya sudah melapor ke pimpinan, gerbang akan diperbaiki,” ucap dia.

Load More