Agung Sandy Lesmana
Kamis, 25 April 2019 | 13:28 WIB
Ilustrasi tugas anggota KPPS.[Harian Jogja]

"Dia baik, enggak banyak masalah. Enggak banyak masalah dengan kampung. Dia itu suka bercanda, makanya banyak yang kaget kok sampai bunuh diri," kata Ali kepada Suara.com.

Kepala Desa Tridadi Kabul Mudji Basuki mengatakan jika aksi bunuh diri yang diduga dilakukan korban tak berkaitan dengan pelaksanaan pemilu. Menurutnya, bunuh diri yang dilakukan T dipicu masalah di internal keluarganya.

"Karena ada konflik keluarga, dia tidak bisa menangkal dengan sabar, akhirnya dia putus asa. Jadi masalahnya tidak ada kaitannya dengan pemilu. Murni karena keluarga, terutama dengan istri," kata Kabul kepada Suara.com di Kantor Desa Tridadi, di hari yang sama.

Kabul mengaku telah berbicara dengan anggota KPPS lain yang bertugas bersama T. Mereka mengatakan semua proses berjalan dengan lancar. "Kan ditanya anggotanya, semua bagus. Orangnya diem. Nek diem malah bahaya," kata dia.

Catatan Redaksi: Kenali tanda-tanda seseorang akan bunuh diri. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.


Anda juga dapat menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Kontributor : Sri Handayani

Load More