SuaraJogja.id - Reni Tri Rahayu tampak anggun dengan kostum tari tradisional berwarna hitam. Ia berjalan pelan menuju panggung bersama tiga penari lain dari Sanggar Tari Krida Beksa Wirama.
Perempuan berusia 27 tahun itu membawakan Tari Srimpi Rangu-rangu. Tari tersebut mengisahkan tentang empat putri raja yang sedang belajar mengolah tubuh atau latihan berperang. Di dalamnya tergambar sosok perempuan Jawa gagah, namun lembut dan penuh tata krama.
Reni adalah salah satu penari yang beruntung. Ia bergabung dengan Sanggar Krida Beksa Wirama yang sangat terkenal di Yogyakarta. Sanggar tari ini merupakan yang tertua di Yogyakarta. Didirikan pada 1918, kini sanggar itu telah berusia 100 tahun. Pendirinya adalah dua putera Sultan Hamengku Buwono ke-VII, yakni Pangeran Tejokusumo dan Pangeran Suryodiningrat.
Bersama Sanggar Krida Beksa Wirama, Reni memperoleh kesempatan untuk tampil di berbagai acara. Secara komersil ia menari di banyak acara pernikahan. Ia juga dengan senang hati menari untuk acara-acara Keraton Yogyakarta.
"Di luar acara keraton biasanya memang dibayar profesional. Tapi kalau di keraton kita tidak pernah ngarani (Jawa: memasang tarif) berapa," kata Reni kepada Suara.com usai menari.
Sanggar Tari Krida Beksa Wirama juga membawa Reni menari sampai ke New Zealand. Ia dan beberapa penari lain tampil di Pekan Budaya Indonesia.
Sekali tampil, Reni mengaku dibayar di atas Rp 100 ribu. Namun, permintaan itu tak datang secara rutin tiap bulannya. Karena itu pula, ia memandang profesi penari kurang menjanjikan dibanding pekerjaan lainnya.
"Tari sebagai profesi sebenarnya kurang (menjanjikan), karena kalau terima job itu cuma kadang-kadang. Kalau istilahnya, cuma sambilan, freelance," kata dia
Di luar kegiatan menari, ia memiliki pekerjaan tetap lain. Pagi hingga sore hari ia bekerja di kantor, malam harinya ia belajar tari klasik di Sanggar Tari Krida Beksa Wirama. Kegiatan ini sudah berlangsung sekitar 5 hingga 6 tahun.
Baca Juga: FACE OF JAKARTA: Peruntungan Para Penggali Kubur Mister X
Baginya, menari adalah kecintaan. Berawal dari hobi, kegiatan menari membawanya tampil hingga mancanegara. Ia juga mendapatkan penghasilan tambahan. Reni berharap pemerintah terus memberikan dukungan pada perkembangan dunia seni tari. Ia juga berharap pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan para penari tradisi.
Minimnya honor penari tradisi menjadi salah satu faktor yang membuat profesi ini kini mulai ditinggalkan. Masyarakat moderen yang cenderung lebih realistis memilih profesi-profesi lain dengan gaji yang lebih layak. Akhirnya proses regenerasi menjadi salah satu kendala tersendiri dalam perkembangan dunia tari.
Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara. Ia mengatakan regenerasi menjadi salah satu tantangan dalam melestarikan tarian tradisional.
"Saya kira di era milenial ini tentunya persoalan regenerasi harus diberi perhatian. Bagaimana seni tari di samping pelestarian kebudayaan juga kita arahkan supaya ini menjadi profesi, sehingga bisa diikuti oleh generasi muda. Ini menjadi tantangan kita," kata Aji kepada Suara.com.
Untuk mendukung perkembangan dunia tari, Aji mengatakan Pemerintah Daerah telah mengalokasikan sejumlah dana. Uang tersebut digunakan untuk membina sanggar-sanggar tari, melakukan pergerakan untuk mempromosikan seni tari tradisional, termasuk mendanai kegiatan-kegiatan dan pertunjukan tari yang diinisiasi oleh masyarakat.
Ciptakan Pasar
Berita Terkait
-
Mayat Termutilasi dalam Koper, Budi Dikenal Murid Tarinya Sangat Penyabar
-
Terkuak, Mayat Lelaki dalam Koper Ternyata Dancer
-
Unggah Video Liburan di Hawaii, Pose Raline Shah Bikin Salah Fokus
-
Viral Video Pecut Sakti Penari Kuda Lumping, Lihat Akibatnya!
-
Perempuan Ini Ungkap Fakta Menggiurkan Bisnis Penari Erotis
Terpopuler
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik Agustus 2025
-
Auto Bisa Tebak Kepribadianmu: Kamu Tim Vans atau Tim Converse?
-
Daftar Saham IHSG yang Resmi Masuk MSCI, Ada yang Auto Naik 20 Persen
-
Sri Mulyani Jualan Surat Utang di Australia: Laris Manis Diserbu Investor
-
PPATK Buka Opsi Blokir E-Wallet Nganggur
Terkini
-
Layanan BRI Lewat AgenBRILink Podomoro Jaya Kian Diminati, Berikan Dukungan Bagi Petani
-
Kado Pahit HUT RI? Payment ID Ancam Kemerdekaan Privasi, Semua Transaksi Terhubung NIK
-
Mural One Piece Dihapus, Pemuda Sleman Lawan dengan Pesan Menohok: Kebenaran Akan Terus Hidup!
-
Investasi Bodong hingga Rp9,9 Miliar Terbongkar: WN Korea Dideportasi dari Yogyakarta!
-
Beda Versi Polisi dan RT Soal Laporan Judol Rugikan Bandar: Tak Ada Warga yang Curiga!