SuaraJogja.id - Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigjen Pol Bimo Anggoro Seno menyatakan situasi wilayah DI Yogyakarta usai Pemilu 2019 relatif aman.
"Di Yogyakarta, kalau ditanya situasinya bagaimana, saya nyatakan aman," kata Bimo di Balairung, UGM Yogyakarta, Senin (06/05/2019).
Menurut dia, situasi yang aman itu dapat dilihat dari tiga indikator. Pertama, kegiatan masyarakat telah berjalan dengan normal. Kedua, Pemerintah desa berjalan seperti semula. Ketiga, tidak ada pelanggaran atau gesekan selama pemilu, baik antara masyarakat dengan polisi maupun secara horisontal.
"Gesekan memang ada, justru sebelum kampanye terbuka, misalnya di Mandala Krida, Bulaksumur. Semua sudah diproses secara hukum dan sekarang proses hukumnya masih berjalan," kata Bimo.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas Brigjen TNI Muhammad Zamroni. Ia mengatakan, kondisi Yogyakarta tetap kondusif pascapemilu.
"Masyarakat kita semua baik-baik saja dan aman-aman saja," kata dia.
Ia mengatakan, sempat ada sekumpulan tokoh yang berkumpul di Yogyakarta dan menyatakan terjadinya kecurangan yang masif dan terstruktur. Namun, mereka tak dapat menunjukkan bukti-bukti kejadian yang terjadi di Yogyakarta. Mereka justru mengambil data dari media sosial yang belum dapat dikonfirmasi validitasnya.
Mengenai adanya ketidakpuasan pemilu, di Yogyakarta telah dilakukan sejumlah pemilihan ulang. Hal itu dilakukan sesuai mekanisme dengan dihadiri saksi, perwakilan Bawaslu, KPU, dan lain-lain.
"Bahkan hari ini saat KPU sidang pleno, masih ada pemilu ulang di Bantul. Artinya mekanisme ketidakpuasan bisa disampaikan," kata dia.
Baca Juga: Yogyakarta Hari Kedua Puasa Diprediksi Cerah Berawan
Pernyataan tersebut disampaikan dalam deklarasi Seruan Bulaksumur untuk Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang juga dihadiri oleh perwakilan kampus-kampus se-Yogyakarta. Dalam pertemuan itu, Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengaku sempat was-was dengan kondisi Yogyakarta pascapemilu. Lantaran, institusinya sedang menyelenggarakan rangkaian perayaan dies natalis yang juga mengundang Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
"Kemarin ada kunjungan Wapres dan tidak ada gangguan. Itu menunjukkan bahwa di grassroot situasinya sudah seti biasa," kata dia.
Sementara, Mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Edi Suwandi Hamid menegaskan bahwa sebetulnya situasi saat ini tidak seperti perang yang terjadi di media sosial. Ia berharap seruan yang dilakukan oleh para akademisi dapat menenangkan masyarakat bahwa negara Indonesia berjalan seperti biasa.
"Siang malamkita masih bisa tidur nyenyak," kata dia.
Edi mengkritik sejumlah elit yang seolah menyerukan gerakan-gerakan tertentu yang berpotensi menimbulkan keresahan dan kerusuhan di masyarakat. Ia berharap mereka dapat menempuh jalur hukum untuk menyampaikan ketidakpuasan.
"Kita mengingatkan agar semua ditempuh melalui jalur yang konstitusional. Ruang yang ada sangat terbuka untuk menyampaikan ketidakpuasan," kata dia.
Berita Terkait
-
Yogyakarta Hari Kedua Puasa Diprediksi Cerah Berawan
-
Real Count KPU Selasa Pagi: Jokowi 56% - Prabowo 43,68%
-
Di Depan Media Asing, Prabowo Disebut Tak Terima Hasil Pemilu Curang
-
Fahri Hamzah Sindir Banyak KPPS Meninggal, PSI: Silakan Evaluasi di DPR
-
Seruan Dari Bulaksumur, Ingatkan Elit Tak Perkeruh Suasana Pascapemilu
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- 32 Tahun Bungkam, Mantan Suami Ancam Bongkar 'Kartu AS' Yuni Shara Usai Dituduh KDRT
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Sleman Siap Berantas Tambang Ilegal, Komitmen dengan KPK Jadi Senjata Utama?
-
Solo-Jogja Cuma 30 Menit, Jalan Tol Klaten-Prambanan Resmi Dibuka
-
Judi Online Berkedok Promo? Markas di Bantul Digerebek, Otak Pelaku Terungkap
-
Timor Leste Buka Pintu Lebar untuk Investor Indonesia: Peluang Emas di Sektor Pariwisata
-
Mulai Agustus: Yogyakarta Kerahkan Alat Berat, Normalisasi Sungai Dimulai