Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Selasa, 07 Mei 2019 | 08:00 WIB
Deklarasi Seruan Bulaksumur untuk persatuan dan kesatuan bangsa. (Suara.com/Sri Handayani)

SuaraJogja.id - Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigjen Pol Bimo Anggoro Seno menyatakan situasi wilayah DI Yogyakarta usai Pemilu 2019 relatif aman.

"Di Yogyakarta, kalau ditanya situasinya bagaimana, saya nyatakan aman," kata Bimo di Balairung, UGM Yogyakarta, Senin (06/05/2019).

Menurut dia, situasi yang aman itu dapat dilihat dari tiga indikator. Pertama, kegiatan masyarakat telah berjalan dengan normal. Kedua, Pemerintah desa berjalan seperti semula. Ketiga, tidak ada pelanggaran atau gesekan selama pemilu, baik antara masyarakat dengan polisi maupun secara horisontal.

"Gesekan memang ada, justru sebelum kampanye terbuka, misalnya di Mandala Krida, Bulaksumur. Semua sudah diproses secara hukum dan sekarang proses hukumnya masih berjalan," kata Bimo.

Baca Juga: Yogyakarta Hari Kedua Puasa Diprediksi Cerah Berawan

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas Brigjen TNI Muhammad Zamroni. Ia mengatakan, kondisi Yogyakarta tetap kondusif pascapemilu.

"Masyarakat kita semua baik-baik saja dan aman-aman saja," kata dia.

Ia mengatakan, sempat ada sekumpulan tokoh yang berkumpul di Yogyakarta dan menyatakan terjadinya kecurangan yang masif dan terstruktur. Namun, mereka tak dapat menunjukkan bukti-bukti kejadian yang terjadi di Yogyakarta. Mereka justru mengambil data dari media sosial yang belum dapat dikonfirmasi validitasnya.

Mengenai adanya ketidakpuasan pemilu, di Yogyakarta telah dilakukan sejumlah pemilihan ulang. Hal itu dilakukan sesuai mekanisme dengan dihadiri saksi, perwakilan Bawaslu, KPU, dan lain-lain.

"Bahkan hari ini saat KPU sidang pleno, masih ada pemilu ulang di Bantul. Artinya mekanisme ketidakpuasan bisa disampaikan," kata dia.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Yogyakarta Senin, 6 Mei 2019 Pukul 17.33 WIB

Pernyataan tersebut disampaikan dalam deklarasi Seruan Bulaksumur untuk Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang juga dihadiri oleh perwakilan kampus-kampus se-Yogyakarta. Dalam pertemuan itu, Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengaku sempat was-was dengan kondisi Yogyakarta pascapemilu. Lantaran, institusinya sedang menyelenggarakan rangkaian perayaan dies natalis yang juga mengundang Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Load More