SuaraJogja.id - Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul akhirnya dilokalisasi secara menyeluruh, Jumat (28/6/2019). Kebijakan ini diambil pasca terjadinya kematian seekor sapi secara mendadak, Kamis (27/6/2019) kemarin.
Sapi yang mati mendadak Kamis (27/6/2019) merupakan hewan ternak keempat yang terindikasi terkena bakteri antraks di dusun tersebut. Padahal sapi milik Jumiyo, warga RT 3 Padukuhan Grogol IV tersebut sempat terlihat sehat setelah divaksin dan antiobiotik pada dua minggu sebelumnya.
Sebelumnya sapi milik Jumiyo yang lain juga mati mendadak pada 29 April 2019 dan dinyatakan positif antraks. Sapi lain milik Sarjono, warga RT 5, Padukuhan Grogol IV juga mati mendadak pada 19 Juni 2019.
"Satu ekor sapi lain yang sempat disembelih di rumah jagal juga terkena antraks pada awal Bulan Ramadan lalu. Ini jadi awal mula antraks diketahui di dusun kami hingga kasus terakhir pada Kamis (27/6/2019-red) kemarin," papar Dukuh Grogol IV, Ribud Priyanto saat ditemui disela Sosialisasi dan Koordinasi Penanganan Kasus Antraks di Balai Desa Bejiharjo, Jumat (28/6/2019).
Baca Juga: Waspada, Sudah 9 Warga Terkena Antraks
Menurut Ribud, lokalisasi dilakukan agar salah satu kawasan zona merah antraks tersebut steril. Tidak ada hewan ternak yang boleh masuk atau keluar dari Grogol IV selama penanganan kasus antraks dilakukan.
Sejumlah dusun di Karangmojo diketahui masuk zona merah kasus antraks. Selain Grogol IV, , Dusun Grogol,III, IV, V dan VI di Desa Bejiharjo, Karangmojo serta wilayah Wonosari yang berbatasan Grogol IV, yakni Dusun Tawarsari di Desa Wonosari dan Dusun Kajar 3 di Desa Karangtengah juga masuk zona merah. Di zona merah tersebut terdapat 389 ekor sapi, 928 kambing, dan 10 domba.
"Sedangkan di Grogol IV, terdapat 200 peternak sapi dan kambing," jelasnya.
Ribud menambahkan, para peternak di Grogol UV merasa khawatir ternak mereka yang lain juga akan terjangkit bakteri antraks. Karenanya peternak bersama aparat desa terkait melakukan sterilisasi kandang. Selain membersihkan kandang dengan menyemprotkan disinfektan dan formalin, kandang sapi mereka juga ditutup dengan semen.
"Sterilisasi sudah dilakukan di semua kandang di Grogol IV," tandasnya.
Baca Juga: Lakukan Ini Agar Terhindar dari Antraks
Secara terpisah Kepala Dinas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Kantor DPP Kabupaten Gunungkidul mengungkapkan, pihaknya meminta Kecamatan dan pihak terkait untuk melakukan koordinasi untuk menghentikan keluar masuknya hewan ternak di Grogol IV.
Berita Terkait
-
Jelang Hari Raya Idul Adha, Kenali Ciri-Ciri Hewan Kurban Terinfeksi Bakteri Antraks
-
Antisipasi Penyebaran Antraks Meluas, Kementerian Pertanian RI Lakukan Vaksinasi di Gayamharjo Prambanan Sleman
-
Cegah Penyebaran Antraks, Kemenkes Koordinasi dengan Kementan: kalau Ada Bakteri Harus Dibakar
-
Cermati Ciri-ciri Antraks pada Sapi dan Manusia, Penyakit Ternak Mewabah di Jogja
-
Geger Penyakit Antraks Tewaskan 3 Orang Di Gunung Kidul, Guru Besar FKUI Angkat Bicara
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar