Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 03 Juli 2019 | 19:03 WIB
Anggota Badan Pekerja ICW Lais Abid. [Suara.com/Putu Ayu P]

SuaraJogja.id - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta panitia seleksi (pansel) profesional dalam menyaring calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid V.

Hal tersebut menyusul banyaknya calon-calon yang sudah mendaftar, termasuk Komisaris Jenderal Purnawirawan Anang Iskandar yang resmi mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Anang merupakan peserta ke-125 yang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK di periode pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin. Sebelumnya sudah ada 124 orang yang mendaftar ke pansel dari berbagai latar belakang profesi.

"Kami belum melakukan penelusuran rekam jejak calon-calon pimpinan KPK namun bila orang-orang kepolian tentu punya hak atau boleh mendaftar jadi tidak masalah. Namun lolos tidaknya mereka ada di tangan pansel. Karenanya pansel harus profesional dalam memilih," ujar Lais Abid, Anggota Badan Pekerja ICW di Hotel Melia Purosani, Rabu (3/7/2019).

Baca Juga: Eks Kabareskrim Anang Iskandar Merasa Punya Pengalaman Jadi Pimpinan KPK

Menurut Abid, peran pansel sangat penting dalam meloloskan calon pimpinan KPK yang berintegritas dan profesional. Sebab dari pengalaman selama ini, pansel dinilai belum memenuhi harapan publik.

"Masih ada beberapa anggota pansel yang keberpihakan dan profesionalitasnya masih diragukan. Padahal pansel yang ada sekarang merupakan pimpinan di era pemerintahan Jokowi-JK yang belum maksimal kerjanya," jelasnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More