SuaraJogja.id - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendukung usulan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta partai politik (parpol) tidak mengusung napi koruptor dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Namun hal itu perlu dilakukan secara konsisten.
Konsistensi itu sebagai bentuk tidak adanya zona toleransi terhadap korupsi di Indonesia. Apalagi saat ini banyak pejabat yang duduk di pemerintahan maupun legislatif meski berstatus atau pernah menjadi napi dalam kasus korupsi.
"Itu hal yang baik, tinggal jangan hanya hangat-hangat tahi ayam," papar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kebonagung, Sleman, Yogyakarta pada Minggu (28/7/2019).
Menurut Haedar, komitmen yang kuat dari semua pihak dalam memberantas korupsi sangat diperlukan bangsa ini. Sebab pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan orang per orang. Butuh komitmen bangsa untuk keluar dari lingkaran setan korupsi.
Baca Juga: Menteri Yasonna: Bisa Gawat Jika Napi Koruptor Ditaruh ke Nusakambangan
Landasan hukum atau regulasi pun harus dipertajam. Hal itu penting agar usulan KPK tidak menjadi kontroversi.
"Jelas harus ada regulasi. Tapi bila yang ada sudah mencukupi ya jalan, tapi kalau belum ya diperkuat regulasinya," tandasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Ini Syarat Lengkap Jadi Anggota Koperasi Merah Putih, Jalur Utama Penerimaan Bantuan Pemerintah
- 5 City Car Murah Mulai Rp50 Jutaan Bukan Toyota, Sat Set Hadapi Kemacetan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe Sedan Mei 2025: Harga Mulai Rp20 Jutaan, Bandel, Pajak Ringan
- 7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Terbaik, Aman Maksimal Lindungi Wajah
Pilihan
-
Kekayaan Djoko Susanto, Juragan Alfamart yang Beringas Borong Saham Lawson!
-
Sisi Lain Lamine Yamal: Pemain Muslim, Ayah Ibu Bercerai, Fans Real Madrid
-
Saham BRIS Tertekan Usai Kabar Sunarso jadi Kandidat Utama Dirut BSI
-
Sunarso Jadi Kandidat Kuat Dirut BSI, Sore Ini Dikukuhkan
-
Karir Jabatan Mentok, Pegawai PPPK Eks Yayasan Perguruan Tinggi Tidar Tuntut Diangkat PNS
Terkini
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga
-
HUT ke-109, Sleman Berbenah SOP Perizinan Baru Janjikan Transparansi dan Bebas Pungli
-
Hobi Mahal Berujung Bui! Pria Jogja Terancam 5 Tahun Penjara Gegara Pelihara Satwa Langka
-
Diseret dalam Polemik Ijazah, Kasmudjo Tegaskan Bukan Pembimbing Skripsi Jokowi