Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 21 Agustus 2019 | 13:45 WIB
Tarik tambang manusia vs lokomotif di Yogyakarta. (Suara.com/Putu Palupi)

SuaraJogja.id - Tren kecelakaan karena swafoto di perlintasan kereta disebut semakin meningkat saat ini. Minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya berfoto di jembatan perlintasan dan rel kereta api membuat banyak korban jiwa berjatuhan.

Di Yogyakarta dan Jawa Tengah misalnya, beberapa kali terjadi kecelakaan akibat berswafoto di rel perlintasan kereta. Sebut saja di Purwosari, Solo, satu remaja tewas tertabrak kereta api saat asyik berswafoto.

Karenanya perlu edukasi yang benar pada masyarakat agat tidak sembarangan berfoto. PT Persero KAI Daop VI Yogyakarta pun mencoba melakukan edukasi dengan cara yang unik. Yakni dengan menggelar lomba tarik tambang di Depo Lokomotif Yogyakarta, Rabu (21/8/2019).

Berbeda dari biasanya, lomba tarik tambang kali ini diikuti manusia versus lokomotif.

Baca Juga: Punya Panorama Memukau, Ini 4 Jalur Kereta Api Paling Menakjubkan

Dalam lomba adu kuat itu, setiap 10 peserta yang terdiri dari karyawan PT KAI, siswa Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) dan lainnya harus menarik lokomotif seberat 94-100 ton sejauh sepuluh meter.

Lokomotif memang tidak dihidupkan. Namun ada masinis yang mengendarai lokomotif.

"Lomba tarik tambang ini memang sengaja kami gelar untuk mensosialisasikan Depo Lokomotif Yogyakarta. Kita ingin mengarahkan warga yang ingin selfie di sini agar bisa diawasi keselamatannya," ujar Manajer Humas Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto disela acara.

Menurut Eko, PT KAI mempersilahkan masyarakat untuk bisa berwisata di Depo tersebut, termasuk untuk mengabadikan momen di kawasan tersebut ke sosial media (medsos). Sehingga mereka tidak lagi sembarangan berswafoto yang rentan kecelakaan.

"Lomba ini sekaligus memeriahkan HUT Kemerdekaan RI," imbuhnya.

Baca Juga: Jalur Ganda Lintas Selatan Tersambung, KAI Siap Tambah Operasi Kereta Api

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More