SuaraJogja.id - Meski di beberapa kawasan di Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kekeringan sejak beberapa bulan terakhir, namun warga Dusun Widoro Lor, Desa Bendung, Kecamatan Semin dikejutkan munculnya sumber mata air baru yang bisa mengairi lahan pertanian di wilayah tersebut yang tandus.
Geger munculnya sumber mata air di Widoro Lor ini berawal saat seorang warga setempat, Suyadi (62) memanggil tukang sumur bor untuk mengebor lahan pertaniannya pada Senin (19/8/2019) pagi.
Tukang bor sumur mencari daerah yang memiliki sumber air dan saat itu ditentukan sumur bor berada di sebelah selatan lahan pertanian Suyadi. Pengeboran yang dilakukan mulai Pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB belum membuahkan hasil. Namun, saat mereka beristirahat dari lubang bekas galian ini, muncul air dengan deras.
Terkejut dengan kemunculan air tersebut, Suyadi berinisiatif menggunakan pipa untuk mengalirkan air.
"Tahu-tahu air naik ke permukaan dengan deras, lalu dipasang sebuah pipa berukuran kurang lebih 4 inch," kata Suyadi seperti dilansir Antara pada Rabu (21/8/2019).
Ia mengatakan lahan pertanian di wilayah tersebut tidak ada sumur, sehingga saat musim kemarau praktis tidak bisa ditanami tumbuhan karena lahan tandus dan tanahnya sudah retak-retak. Lantaran itu, ia berinisiatif membuat sumur bor dengan harapan ada air untuk mengairi lahan pertanian miliknya.
Menurutnya, lokasi sekitar lahannya memang tidak ada sumur pompa. Sehingga, petani hanya memanfaatkan air yang berada di sungai tak jauh dari lahan pertanian. Itu pun tidak sampai dua bulan setelah musim kemarau tiba.
"Kalau musim kemarau di sini tidak bisa dimanfaatkan untuk pertanian karena tidak ada sumber airnya," katanya.
Suyadi mengatakan saat air sudah muncul ke permukaan, dirinya bersama adiknya Paidi menunggu sampai malam untuk mengetahui apakah sumber air itu akan berhenti atau tetap mengalir. Ternyata air bersih itu terus mengalir tanpa henti sehingga tanah pertanian di sekitarnya pun basah.
Baca Juga: Petani Gunung Kidul Berhasil Atasi Kekeringan dengan Irigasi Perpompaan
"Kemudian, petani di sekitar sumur berinisiatif untuk membuat saluran air yang digunakan untuk mengairi sawah yang telah mengering. Niat saya membuat sumur bor dan airnya bisa dimanfaatkan tetangga sekitar," katanya.
Sementara itu, Paidi mengatakan debit air yang keluar cukup stabil. Hal itu terbukti dari sejak beberapa hari terakhir dirinya menyedot menggunakan pompa air semalaman tidak berkurang sumber airnya.
"Air ini sudah disedot hingga jarak 300 meter. Itu saja pakai satu diesel, kalau menggunakan dua diesel saya rasa masih mampu," katanya.
Saat ini dirinya membuat saluran air ke ladangnya menggunakan pipa dan selang. Harapannya bisa dimanfaatkan untuk menanam cabai saat musim kemarau.
"Saya dan kakak saya (Suyadi) membuat sumur bor itu habis Rp 5 juta. Nanti saya juga akan lapor ke dinas Pertanian dan Pangan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta