SuaraJogja.id - Gunung Merapi melundurkan awan panas guguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur maksimum 900 meter, Kamis (22/8/2019). Awan panas meluncur sebanyak satu kali.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan dari pengamatan CCTV awan panas guguran terpantau keluar dari Gunung Merapi pada pukul 9:45 WIB selama 90 detik dengan amplitudo 60 mm.
Selain awan panas guguran, pada periode pengamatan Kamis (22/8/2019) mulai pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, BPPTKG juga mencatat satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 60 mm selama 90.23 detik, lima kali gempa guguran dengan amplitudo 3-24 mm mm selama 32.92-80.44 detik, satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 20 mm selama 55.96 detik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 70 mm selama 19.4 detik.
Kemudian, satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 8 mm selama 39.8 detik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 45 mm selama 14.32 detik.
Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan 3 Guguran Lava ke Kali Gendol
Pada periode itu, asap kawah tidak teramati. Cuaca di gunung itu cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat dan barat laut dengan suhu udara 20.8-26.6 derajat Celcius, kelembaban udara 19-70 persen, dan tekanan udara 630-710.6 mmHg.
Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada, untuk sementara BPPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Meski demikian, menurut dia, objek-objek wisata di sekitar Gunung Merapi seperti Kawasan Kaliurang, Kaliadem, Klangon, Deles dan kawasan lain yang berada di luar radius 3 km dari puncak aman untuk dikunjungi. (Antara)
Baca Juga: Saat Para Seniman Jogja Berkesenian Melawan Dinginnya Gunung Merapi
Berita Terkait
-
Ajisaka, The King and The Flower of Life: Animasi Lokal yang Layak Tayang Secara Global
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Mutasi Anak Try Sutrisno Batal Usai Dikaitkan Isu Pemakzulan, Purnawirawan Minta Panglima TNI Cermat
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan untuk Pekerja Keras: Pilih yang Irit atau yang Ngebut?
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
Pilihan
-
24 Ribu Orang Sudah jadi Korban, PHK era Prabowo Makin Ngeri
-
Prabowo Keluarkan Perpres, Aturan TKDN Kini 25 Persen
-
Selamat Tinggal! PSSI Ungkap Nasib Pascal Struijk di Timnas Indonesia
-
Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp3 Jutaan di 2025, Jangan Asal Beli!
-
Daftar Juara Liga 1: Pulau Jawa Menguasai, Kalimantan Kapan Pecah Telur?
Terkini
-
Buat Warga Jogja, Klik Langsung Cair Saldo DANA Kaget Gratis, Klaim sebelum Kehabisan
-
BRI Fokus ke Segmen Mikro, Kredit Rp632 Triliun Jadi Bukti Nyata
-
MBG Dihantui Keracunan: Cium, Lihat, Rasakan! Tips Jitu Dokter UGM Hindari Makanan Basi
-
Gojek Inisiasi School Creative Hub: Gandeng 40 Ribu Pelajar untuk Majukan Pariwisata Lokal
-
SMP Reyot di Yogyakarta Ini Akhirnya Bisa Gelar ASPD Sendiri, Kisahnya Bikin Terenyuh