SuaraJogja.id - Akhir pekan lalu, puluhan anggota Ormas mendatangi Komplek Al Khowas di Padukuhan Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman.
Mereka mendampingi seorang warga Kota Yogyakarta, Ades yang ingin membongkar kuburan ayahnya, Muhammad Hadi Wiyono (56) atau Mas Yono di kompleks Al Khowas dan memindahkannya ke Pemakaman Umum Kuncen.
Kedatangan mereka ini untuk yang kedua kalinya. Sehari sebelumnya ormas ini juga datang bersama Ades untuk meminta pihak Al Khowas mengizinkan mereka membongkar makam Mas Yono dan dipindahkan ke makam umum dekat tempat tinggal Ades.
Dan mereka terpaksa datang ke Al Khowas dua kali untuk melakukan negosiasi dengan pengelola Al Khowas. Pasalnya di hari pertama kedatangan mereka, pengelola tidak mengizinkan mereka untuk membongkar makam Mas Yono.
Baca Juga: Pengelola Tegaskan Al Khowas Bukan Pondok Pesantren
Pengelola Majelis Zikir Al Khowas Muhammad Hafiun menegaskan tidak pernah menghambat upaya Ades bersama dengan ormas untuk memindah makam Mas Yono tersebut. Hanya saja mereka memang harus memegang teguh amanah yang diberikan oleh ibu almarhum terkait dengan lokasi pemakaman Almarhum Mas Yono.
"Saya kaget karena hari Sabtu (7/9/2019) ada polisi memberitahu jika Ades bersama ormas apa itu, datang tiba-tiba untuk melakukan pembongkaran jenazah," katanya.
Ketika datang, ormas tersebut tidak pernah memberitahu dirinya termasuk maksudnya yang ingin mengambil jenazah anaknya, justru aparat kepolisian yang memberitahukannya. Pada waktu itu, pihaknya memang melakukan penolakan karena ingin menjaga amanah dari ibu almarhum.
Di sisi lain, Polsek Kalasan pun akan memberikan izin jika pihak Al Khowas juga bersedia melakukan tanda tangan tentang kerelaan makam tersebut dipindah. Namun, karena dirinya bersama Habib juga tidak bersedia membubuhkan tanda tangan surat kerelaan makam dipindah tersebut. Ades bersama anggota ormas bahkan menunggu hingga malam tiba.
Ades bersama anggota ormas kembali datang pada hari Minggu (8/9/2019) sembari membawa alat pembongkaran makam beserta juga dengan ambulans. Saat itu, Hafiun tidak menemui mereka, demikian juga dengan Sang Habib. Dan barulah Sang Habib yang keluar selepas zuhur lantas mempersilahkan membongkar makam tersebut meskipun tidak pernah menandatangani surat ijin.
"Saya tidak mau keluar bukan kami tidak mengizinkan. Karena Amanah ini oleh ibu kandungnya, oleh istrinya, oleh anaknya diamanahkan kepada kami semestinya kami jaga. Karena prosedur yang benar dan yang beretika itu ibunya ada, istrinya ada, anaknya ada," tambahnya.
Berita Terkait
-
Kawal Putusan MK Terkait Revisi UU Pilkada Memadati Ragam Tuntutan Rakyat di Yogyakarta
-
Rp 29,29 M, Anggaran PUPR Ubah Kawasan Mrican Sleman Jadi Berkualitas Layak Huni
-
5.000 Lebih Pengunjung Hadiri Mataram Culture Fest 2024, UMKM Kuliner dan Kerajinan Raih Cuan
-
BBSPJIKKP Bertransformasi Jadi BLU, Sediakan Layanan Jasa Industri
-
Antisipasi Kemarau, DKPP Bantul Siapkan Pompa Air di Sawah dan Sarankan Ini Kepada Petani
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pertandingan Liga Italia Ditunda
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
Terkini
-
Jumlah Jukir & Pedagang ABA Terdampak Bertambah, Pemda perlu Verifikasi Ulang sebelum Relokasi
-
Guru Besar UGM Terlibat Kasus Kekerasan Seksual: Korban Pilih Damai, Ini Alasannya
-
Diikuti Ratusan Kuda Seharga Miliaran Rupiah, Keponakan Presiden Prabowo Gelar Pacuan Kuda di Jogja
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta