Hafiun pun menceritakan perihal kematian Mas Yono tersebut. Hafiun menuturkan Muhammad Hadi Wiyono datang dari Jember ke Al Khowas karena ingin silaturahmi dengan Habib Abdillah Al Hadad. Tiga orang dari Jember, masing-masing keponakannya Mas Nur dan temannya Muhammad Habibyo.
"Dia ke sini dari Jember untuk silaturahmi. Tiga orang dari sana," ujarnya.
Sehingga ketika ada yang mengatakan bahwa Mas Yoni datang ke Al Khowas bersama istrinya berobat ke pondok, maka hal tersebut adalah salah. Kemudian Mas Yono bermalam kurang lebih tiga hari, dan biasanya kalau sore, dirinya bersama selepas magrib lantas mengaji bersama.
Dan pada malam Kamis, Mas Yono mengeluh dadanya sakit. Hafiun pun mendesak untuk membawanya ke rumah sakit namun ditolak oleh Mas Yono. Namun ternyata Mas Yono justru pingsan dan lantas dibawa ke Rumah Sakit Hermina. Di rumah sakit langsung mendapatkan penanganan namun nyawanya tidak tertolong lagi.
Baca Juga: Pengelola Tegaskan Al Khowas Bukan Pondok Pesantren
"Dokter sudah berusaha namun tidak bisa menolong beliau," tambahnya.
Hafiun melanjutkan, setelah semua proses telah selesai dan kemudian mengambil surat-menyurat untuk mengurus mayat. Setelah itu, semua orang di rumah sakit mengaku bingung dengan mayat Mas Yono. Hafiun mengaku sebagai teman bingung, mayat Mas Yono itu mau dibawa kemana. Sebab istri Mas Yono dan juga ibunya ada di Jember.
Sementara di DIY, Mas Yono memiliki anak dua tapi dari istri pertama yang sudah lama berpisah. Salah satu anaknya tersebut adalah Ades dan akhirnya pihaknya menghubungi yang paling dekat anaknya dari istri pertamanya di Yogyakarta. Meskipun menurut pamannya, Mas Nur, anak ini jarang ketemu orang tuanya.
"Kenapa alasan jarang? setiap Mas Yono sebulan sampai dua kali ke sini, anaknya tidak pernah ada. Berkali-kali sampai dia umroh di sini, anaknya gak pernah di sini," tuturnya.
Setelah Ades bersama ibunya ada di Rumah Sakit, pihaknya masih bingung apakah dikafani dan dimandikan di rumah sakit. Namun setelah berunding termasuk bersama dengan Ades dan istri pertama Mas Yono, diputuskan jenazah di bawa pulang ke Al Khowas. Selesai diurus dan disholatkan, Hafiun kembali bingung akan dimakamkan di mana.
Atas inisiatif paman Ades, Mas Yono lantas menghubungi istri kedua dan ibunya Mas Yono untuk bertanya akan dimakamkan di mana jenazahnya. Kata ibunya sesuai dengan wasiat dari Mas Yono jika dia meninggal di Jogja maka minta diridokan kepada habibnya untuk dikuburkan di tanah milik habib samping Masjid.
Berita Terkait
-
Kawal Putusan MK Terkait Revisi UU Pilkada Memadati Ragam Tuntutan Rakyat di Yogyakarta
-
Rp 29,29 M, Anggaran PUPR Ubah Kawasan Mrican Sleman Jadi Berkualitas Layak Huni
-
5.000 Lebih Pengunjung Hadiri Mataram Culture Fest 2024, UMKM Kuliner dan Kerajinan Raih Cuan
-
BBSPJIKKP Bertransformasi Jadi BLU, Sediakan Layanan Jasa Industri
-
Antisipasi Kemarau, DKPP Bantul Siapkan Pompa Air di Sawah dan Sarankan Ini Kepada Petani
Terpopuler
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
Pilihan
-
Megawati Hangestri Tampil Menawan, Red Sparks Hempaskan GS Caltex
-
Perbandingan Spesifikasi Infinix Hot 50 Pro+ vs Redmi Note 14, Duel HP 4G Rp 2 Jutaan Terbaru
-
Kisah di Balik Kedipan Lampu Strobo, Beda Warna Beda Arti
-
Perbandingan Spesifikasi Realme C75 vs Redmi Note 14, Duel Sengit HP 4G Rp 2 Jutaan
-
Buntut Ricuh Lawan Persib, Persija Jakarta Dapat Sanksi Berat, Ini Daftarnya
Terkini
-
Kasus Anak Bantul Picu Percepatan Perda TPPO di Yogyakarta, Kemenkumham DIY Gandeng Polda & Imigrasi
-
Pemkab Sleman Imbau Pangkalan Tak Timbun LPG 3 Kg, Sebanyak 2.800 Tempat Diawasi
-
Peternak Telur Berharap Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Jelang Ramadan
-
BPI Danantara, Akankah BUMN Makin Loyo? Ekonom UGM Ungkap Potensi Bahaya
-
Penataan PKL dan Parkir Liar di Kotabaru segera Dimulai, Begini Rencana Wawali Jogja Baru