Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 30 September 2019 | 12:18 WIB
Aksi Gejayan Memanggil di pertigaan Colombo, Gejayan, Yogyakarta. (Suara.com/Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Ajakan Aliansi Rakyat Bergerak pada mahasiswa, pelajar dan masyarakat untuk kembali melakukan aksi unjuk rasa, Senin (30/9/2019) di Pertigaan Colombo, Gejayan, Yogyakarta dalam gerakan #GejayanMemanggil dalam rangka memprotes sejumlah revisi UU dan kebijakan elit politik ditanggapi beragam oleh pelajar. Sejumlah pelajar dalam video yang beredar di media sosial (medsos) sepakat tidak ingin ikut berdemonstrasi kali ini.

Dalam video yang beredar di grup WhatApps, sejumlah siswa SMAN 10 Yogyakarta menyatakan tidak akan ikut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa kali ini. Dalam video berdurasi 28 detik, para siswa yang mengenakan seragam olahraga itu lebih memilih fokus belajar.

Video lain juga muncul dari sejumlah siswa SMAN 2 Playen Gunung Kidul. Dalam video berdurasi 14 detik itu mereka menolak ikut aksi unjuk rasa dalam bentuk apapun.

Kepala SMAN 10 Yogyakarta, Basuki membenarkan video yang beredar di medsos merupakan siswa sekolah tersebut. Video dibuat saat Polsek Gondomanan datang ke sekolah itu.

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Penuhi Seruan Gejayan Memanggil Jilid 2

"Video itu dibuat kalau tidak salah sebelum hari Jumat (27/9/2019) lalu. Kami didatangi dari Polsek Gondomanan. Siswa kami ditanyai tentang undangan terbuka demo itu. Siswa kemudian bersepakat untuk berunjukrasa," jelasnya.

Basuki menambahkan, siswa lalu membuat surat pernyataan tertulis. Ketidakikutsertaan mereka dalam unjuk rasa karena alasan tugas utama mereka adalah belajar.

Apalagi sekolah juga melarang siswa untuk demo. Kegiatan belajar mengajar pun tidak diliburkan.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Sekolah di Yogyakarta Keluarkan Edaran Larang Siswa Ikut Gejayan Memanggil

Load More