Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Arendya Nariswari
Rabu, 02 Oktober 2019 | 13:55 WIB
Lokalisasi Pasar Kembang beroperasi selepas tarawih di bulan Ramadan.(Suara.com/Rahmat Ali)

Banyak warga sekitar Pasar Kembang yang membangun hotel, membuka warung makan dan terbilang relatif ramai dikunjungi wisatawan maupun penduduk lokal.

Alhasil, upaya penutupan Pasar kembang ini menjadi sulit untuk dilakukan.

Belum lagi, Pasar Kembang ini berlokasi di kawasan Malioboro yang jadi daya tarik wisatawan ketika datang ke Yogyakarta.

Kendati demikian, pemerintah Yogyakarta berharap Pasar Kembang ini janganlah dikenal sebagai wisata prostitusi.

Baca Juga: Warga Duga Sarkem Yogyakarta Kebakaran karena Puntung Rokok atau Kompor

Mereka berharap, baik wisatawan dan warga lokal mengenal Pasar Kembang tersebut sebagai tempat yang mengandung nilai historis tinggi daripada wisata prostitusi.

Load More